Jodjana Jody, Cerdas Kelola Pasar

marketeers article

Astra Credit Companies (ACC) menjadi salah satu perusahaan pembiayaan yang tumbuh ketika pasar sedang melemah. Sampai Oktober 2017, perusahaan ini sudah mengucurkan dana hingga Rp 23,4 triliun. Nilai pembiayaan itu tumbuh 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Padahal, saat mematok target untuk tahun 2017 ini, asumsinya flat. Perkiraan ini berdasarkan beragam indikasi, namun hasilnya di tahun ini justru meraih pertumbuhan. Pertumbuhan ini lantaran ACC jeli menggarap ceruk-ceruk pasar di sektor pembiayaan.

“Kami memang tidak pernah mematok target muluk-muluk dalam mengucurkan kredit. Dalam bisnis ini, profit yang terjaga terus keberlangsungannya itu penting. Sehingga, kami tidak mengejar booking, tapi bagaimana mendapatkan booking yang sehat hingga kredit selesai,” kata Jodjana Jody, President Director PT Astra Sedaya Finance.

Ia menambahkan, pertumbuhan ACC ini berkat perusahaan pembiayaan ini jeli dalam melihat potensi pasar. Ada dua hal yang menjadi penopang pertumbuhan ACC tahun ini. Pertama, ACC telah menggarap pembiayaan multiguna. Saat ini, ini porsi pembiayaan multiguna telah mencapai 10% dari total pembiayaan.

ACC juga sukses dalam menggarap pasar Low cost green car (LCGC) yang sekarang ini menguasai pangsa pasar hingga 23% dari total penjualan mobil nasional. Menurut Jodjana, menggarap pasar LCGC memiliki tantangan tersendiri lantaran secara profil konsumen terbilang sangat baru. Latar belakang dari pembeli LCGC bisa datang dari kelompok masyarakat yang sebelumnya adalah pengguna sepeda motor.

Dengan kata lain, sebelum ada LCGC, tingkat ekonomi konsumen itu tidak masuk dalam hitungan konsumen kendaraan roda empat. Tentunya, harus ada langkah khusus dalam menggarap segmen ini. Terutama, dalam upaya menjaga tingkat Non Performing Financing (NPF) dibutuhkan kejelian untuk memilah konsumen yang berpotensi lancar pembayarannya dan yang sebaliknya.  Sekarang ini, ACC membiayai sekitar 30% dari total pasar LCGC. “Bila tidak jeli dalam memilah konsumen di segmen ini, risikonya NPF bisa melonjak,” tambahnya.

Berkat kemampuan menjaga profit dan performance kredit yang sehat ini, ACC meraih rating tinggi dari lembaga pemeringkat international. ACC memperoleh rating AAA dari Fitch.  Pefindo pun juga memberikan rating AAA. Dengan rating itu, perusahaan ini sudah masuk ke level investment grade. “Tahun 2015, kami merupakan perusahaan pembiayaan pertama yang menerbitkan global bond sebesar US$ 300 juta yang memiliki maturity date Maret 2018. Tahun depan, kami juga akan menerbitkan global bond baru,” kata Jodjana, yang meraih penghargaan The Best Industry Marketing Champion 2017 dari Sektor Multifinance.

ACC selama ini dikenal memiliki kemampuan dalam menjaga NPF. Hingga kuartal ketiga 2017, NPF perusahaan pembiayaan ini di angka 0,68%. Jauh di bawah angka NPF industri.  Untuk pengucuran kredit, tahun ini, ACC mematok target hingga Rp 27,5 triliun.

Dalam hal produk, ACC pun terus melakukan inovasi. Tahun ini, ACC meluncurkan produk Kredit Mantap. Keunggulan dari program ini adalah dapat mengatur cash flow para calon pembeli mobil. Kredit Mantap memiliki rentang waktu kredit yang fleksibel 4-8 tahun dengan skema kredit yang ditawarkan juga sangat menarik.

Jodjana menjelaskan, bila konsumen menggambil produk ini, konsumen cukup mencicil 50% dari total harga mobil untuk separuh masa tenor yang dipilih. Misalnya, memilih 6 tahun, maka pada akhir tahun ke 3, konsumen akan ditawarkan untuk melanjutkan sisa cicilan 3 tahun 50% berikutnya dengan suku bunga yang berlaku pada tahun berjalan. Namun, konsumen juga bisa langsung melunasi langsung cicilan bahkan dapat melakukan trade in atau tukar tambah dengan mobil baru idamannya.

Tidak hanya produk, ACC juga telah menggunakan teknologi digital untuk memberi kemudahan konsumen dalam mengakses pembiayaan. ACC memiliki aplikasi mobile ACC YES! (Your Easy Solution). Salah satu fitur baru tersebut adalah Online Payment Versi 2 yang merupakan pertama kali ada di antara aplikasi perusahaan pembiayaaan. Lantaran dengan fitur ini, nasabah bisa melakukan pembayaran secara online. Fitur ini sekarang juga telah didukung oleh tiga bank, yakni PermataBank, Bank Mandiri, dan Danamon.

“Fitur online payment ini menjadi bukti keseriusan kami untuk menjadikan ranah digital sebagai salah satu kanal yang kami andalkan. Konsumen akan semakin menghemat waktu karena tidak perlu ke bank, ATM, atau kantor cabang,” pungkasnya.

    Related