Gempa bumi berkekuatan 7 SR menghantam Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 5 Agustus 2018. Korban tewas bertambah. Hingga lima hari evakuasi tercatat sebanyak 312 warga yang tewas dan sekitar 270.168 jiwa yang harus menteap di pengungsian.
Data sementara dari BNPB menjelaskan sejumlah kerusakan bangunan akibat gemba bumi Lombok. Sekitar 75% pemukiman hancur dan rusak. Selain pemukiman, sebanyak 468 sekolah, 6 jembatan, 3 rumah sakit, 10 puskesmas, 20 unit perkantoran, 50 unit mushola dan 15 masjid rusak pora poranda.
Melihat perkembangan yang terjadi di Lombok, Johari Zein Foundation (JZF), NGO yang didirikan oleh wirausahawan pendiri TIKI dan JNE Johari Zein, turut membantu memulihkan kondisi pasca gempa di Lombok. Pria yang juga pendiri perusahaan investasi Group Global Basket Mulia Investama (GBMI) itu memberikan donasi mendirikan kembali bangunan masjid yang rusak dan hancur akibat gempa bumi.
“Fokus kegiatan dari Johari Zein Foundation adalah menjaga kenyaman beribadah dengan melakukan pembangunan masjid dan Pondok Pesantren di Indonesia. Karenanya, kami sangat terpanggil untuk mengambil peran tersebut,” jelas Johari Zein, pendiri Johari Zein Foundation.
Melalui program sosial ini, JZF didukung oleh berbagai perusahaan yang sejalan dengan visinya itu. Untuk proses distribusi kebutuhan barang, JZF didukung oleh startup Paxel.co yang merupakan perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi.
Startup lain yang mendukung program sosial JZF adalah dari Alien Design Consultan (Alien DC). Tugas Alien DC selain melakukan design architect juga memastikan masjid yang akan dibangun kembali mengunakan konstruksi yang tahan gempa.
Johari Zein Foundation juga didukung oleh para seniman musik melalui Kolase.com. Startup itu akan membantu mencarikan pendanaan melalui platformnya yang telah banyak membantu para musisi menciptakan karya.
“Selama tiga bulan ke depan, kami akan mengajak perusahaan, entitas dan masyarakat secara luas dalam program pembangunan masjid di Lombok ini,” jelas Rasyid, Ketua Johari Zein Foundation.
Guna mengetahui secara detail data dan informasi seputar kerusakan masjid, saat ini tim JZF sedang melakukan survei secara langsung di Lombok. Survei tersebut akan diketahui kebutuhan apa saja yang harus disiapkan, termasuk jumlah dana yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid. Ini diharapkan agar proses pembangunan masjid selesai selama 1,5 tahun.