Indonesia diprediksi akan memperoleh bonus demografi penduduk selama periode 2020-2030. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada periode tersebut, Indonesia akan ditempati oleh sekitar 70% penduduk usia produktif dari populasi. Menangkap peluang ini, PT Johnson & Johnson Indonesia punya cara tersendiri untuk ambil bagian dari peluang ini. Kira-kira seperti apa langkahnya?
Bagi Johnson & Johnson, ketika jumlah penduduk di usia produktif akan mencapai sekitar 70% dari populasi, ini berarti ada kesempatan yang lebih besar pula untuk diambil. Ketika para bayi memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal, mereka pun dapat meraih impian mereka di beberapa dekade ke depan, sekaligus memberikan kontribusi bagi pembangunan negara.
“Dan, salah satu cara yang dapat digunakan untuk menstimulasi bayi agar memperoleh tumbuh kembang yang optimal adalah melalui stimulasi pijat atau biasa disebut dengan pijat bayi,” ungkap Brand Manager JOHNSON’S Indonesia, Wynne Lukman di Jakarta, Rabu (04/07/2018).
JOHNSON’S Indonesia kemudian meluncurkan rangkaian program Sentuhan Cinta yang dilaksanakan sepanjang Mei – Juni 2018 lalu. Langkah JOHNSON’S menempatkan diri sebagai produk yang membantu para ibu untuk memberikan stimulasi pijat kepada sang bayi didukung dengan berbagai bentuk komunikasi yang mereka lakukan. Menggandeng Yayasan Sayangi Tunas Cilik (mitra Save The Children di Indonesia), JOHNSON’S memberikan pelatihan rutinitas pijat bayi kepada orangtua di Indonesia baik di kota besar maupun di kota kecil.
Hasilnya, JOHNSON’S berhasil memikat sekitar 250 ribu kaum ibu di Indonesia untuk berpartisipasi. Tak lain, hal ini bisa meningkatkan awareness sekaligus engagement JOHNSON’S dengan kaum ibu dari berbagai daerah di Indonesia.
Lakish Hatalkar, Presiden Direktur PT. Johnson & Johnson Indonesia percaya, ketika brand dibangun dengan sebuah tukuan untuk memberikan sesuatu yang baik bagi masyarakat, maka kesuksesan pun akan menyertai.
JOHNSON’S juga turut menggandeng sejumlah mitra, seperti Alfamart dan Tokopedia untuk memandu dan mengadvokasi orangtua melalui edukasi terkait ritual pijat bayi.
Editor: Sigit Kurniawan