Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sepanjang Januari 2023 jumlah kunjungan wisatawan mencapai 735,95 ribu orang. Jumlah wisatawan yang berkunjung meningkat sebesar 503,34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS mengatakan, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman pada Januari 2023 justru mengalami penurunan sebesar 17,78%. Sedangkan dari sisi tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang mencapai 44,86% atau naik 2,43 poin dibandingkan Januari 2022.
BACA JUGA: Kunjungan Wisatawan ke Bali Melejit, Injourney Perkuat Layanan
“Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK Januari 2023 justru mengalami penurunan sebesar 12,04 poin. TPK hotel klasifikasi nonbintang pada Januari 2023 tercatat sebesar 22,14%, naik 2,12 poin dibandingkan dengan TPK Januari 2022, namun mengalami penurunan 4,31 poin bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” kata Pudji dalam konferensi pers di Jakarta Rabu (1/3/2023).
Menurutnya, rata-rata lama menginap tamu hotel klasifikasi bintang selama Januari 2023 tercatat sebesar 1,65 hari. Jumlah tersebut naik 0,05 poin dibandingkan dengan kondisi Januari 2022 dan naik 0,03 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Di sisi lain, Pudji menyebut, banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung tidak berdampak signifikan terhadap industri transportasi nasional. Tercatat, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada Januari 2023 sebanyak 4,9 juta orang atau turun 6,31% dibanding Desember 2022.
BACA JUGA: Pandemi Terkendali, Kunjungan Wisatawan Meroket 10 Ribu Persen
“Sementara itu, jumlah penumpang tujuan luar negeri atau internasional naik 1,97% menjadi 1,1 juta orang,” ujarnya.
Sedangkan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat pada Januari 2023 tercatat 1,5 juta orang atau turun 7,85% dibanding Desember 2022. Sementara itu, jumlah barang yang diangkut naik 3,39% menjadi 27,8 juta ton.
Dan, jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada Januari 2023 sebanyak 29 juta orang atau turun 2,71% dibanding Desember 2022. Serupa dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api mengalami penurunan 7,04% menjadi 5,4 juta ton.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
