Juri MasterChef Dikecam Gara-gara Rendang Crispy. Apa Pelajarannya?

marketeers article
John Torode & Gregg Wallace MasterChef (sumber: The Malay Mail Online)

Kompetisi memasak MasterChef Inggris membuat geram netizen, dan ramai-ramai menyerang juri acara tersebut, John Torode dan Gregg Wallace. Sebagai juri, John mengkritik masakan Zaleha Kadir Olpin sebagai salah satu peserta. Sebelum tereliminasi, Zaleha menyajikan nasi lemak, udang balado, ikan bilis dan rendang ayam. Dewan juri acara tersebut tidak menyukai apa yang disajikan oleh chef kelahiran Kuantan, Malaysia ini.

“Kulit ayamnya tidak renyah. Ini tidak bisa dimakan,” ujar Wallace, seperti dikutip dari The Malay Mail Online.

Saat penjurian berakhir, Wallace dan rekannya John Torode memutuskan untuk mengeliminasi Zaleha. Dalam unggahannya di Instagram, perempuan berhijab ini pun menegaskan bahwa dirinya akan tetap memegang pakemnya dalam memasak rendang, sebagai budaya Malaysia.

Apa yang dialami oleh Zaleha pun menuai kemarahan para netizen. Mengutip dari CNN Indonesia, John menanggapi para netizen dengan cuitan yang lebih aneh. Menurutnya, rendang adalah makanan dari Indonesia. Perdebatan di Twitter pun semakin panjang hingga menarik perhatian politikus Malaysia, PM Najib Razak.

“Mana ada orang makan rendang ayam ‘crispy’? #MalaysianFood,” tulis Najib.

Di sini terlihat bahwa konten budaya sangat kuat dibela oleh bangsa pemilik budaya tersebut. Membahas konten budaya bisa menjadi pisau bermata dua bagi pemasar yang ingin menggunakannya. Apalagi, sudah sangat umum langkah strategis glocal, atau kombinasi pendekatan global dan local.

Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa memahami budaya dari suatu bangsa yang menjadi target pasar sangatlah penting. Jangan sampai, pendekatan yang kita lakukan justru menjadi boomerang. Apalagi di era konektivitas sekarang ini, siapa saja bisa melihat apa yang terjadi dan bisa menyuarakan pendapatnya.

Ajang advokasi positif dan negatif pun terbuka lebar di era sekarang ini. Tentu, semua merek tidak ingin menjadi bulan-bulanan netizen -kecuali mereka yang punya pendekatan paradoks. Jadi, kenali dulu target pasar Anda sebelum melakukan gerakan. Salah langkah, Anda bisa menjadi korban bully pada netizen di dunia.

Related