KAI Access sebagai aplikasi pemesanan tiket berencana untuk melengkapi layanan seputar ekosistem kereta api dan menjadikan diri sebagai superapp. Aplikasi pemesanan tiket milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini berencana menjadi aplikasi dengan beragam layanan yang dapat digunakan oleh pengguna dalam satu aplikasi.
Raden Agus Dwinato Budiaji, Corporate Deputy Director of Passenger Transport Marketing and Sales PT KAI mengatakan bahwa KAI sedang mencoba pengembangan KAI Access menjadi superapp, dengan melakukan perombakan atau revamp pada Oktober nanti.
“Kami mencoba mengarah ke sana. Kami akan melakukan revamp nanti pada Oktober,” kata pria yang disapa Bobby tersebut pada acara acara Jakarta Marketing Week 2022 di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Rencana perseroan untuk membentuk KAI Access menjadi superapp tidak berhenti pada proses perombakan saja. Bobby mengatakan bahwa perseroan sudah menggandeng pihak-pihak untuk bergabung dalam layanan KAI Access untuk melengkapi aplikasi.
KAI Access juga berencana menggandeng perusahaan ojek online untuk bergabung di dalam layanan aplikasi sebagai pemenuhan pilihan transportasi untuk first miles dan last miles. Sebelumnya, KAI Access sudah bekerja sama dengan BlueBird dan DAMRI Grup untuk pemenuhan first miles dan last miles.
Namun, Bobby enggan menyebut nama perusahaan yang akan digandengnya, kendati Bobby mengaku proses negosiasi kerja sama dengan perusahaan online sudah berjalan.
“Secara sistem kami sudah integrasikan, nggak ada masalah. Tinggal menunggu momen launching saja. Sedikit tentang services level agreement saja. Jadi intermoda itu tidak hanya dari satu apps, atau transaksi, tapi juga services level agreement-nya. Kami mengintegrasikan layanan itu menjadi single service beserta service levelnya,” ungkapnya.
Selain menambah pilihan intermoda untuk first miles dan last miles, KAI Access juga membuka peluang untuk penyedia layanan pembayaran digital dalam rencananya menjadi super app. KAI Access juga sudah memiliki layanan pembayaran digital yakni KAI Pay.
“Ada dua yang menjadi backbone di e-wallet kita pertama ada LinkAja, kemudian khusus ekosistem kereta api pakai KAI Pay. Kita juga mengajak sistem pembayaran digital yang lain,” ujarnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz