Gelaran KTT G20 menjadi momentum bagi banyak merek lokal untuk memperkenalkan produknya di mata internasional. Hal ini juga tidak ingin dilewatkan oleh KaIND, brand yang menjadi salah satu penyedia suvenir resmi untuk event tersebut.
KaIND menyiapkan suvenir mereka dengan lebih fashionable, modern, dan memiliki nilai keberlanjutan namun tetap kental warisan budaya Indonesia. Ini sesuai dengan visi KaIND, yaitu ingin membawa wajah Batik Pasuruan yang baru dan lebih segar bagi pecinta fesyen sejak awal kehadirannya pada tahun 2014.
Untuk suvenir G20, KaIND mengombinasikan 70% serat TENCEL dengan 30% serat sutra eri. Ini dilakukan guna menghasilkan kain yang lembut, adem, tapi tetap mewah dan modern.
BACA JUGA: Logistik Berkelanjutan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
“Sebanyak 20 pengrajin turut terlibat dalam persiapan hingga produksi koleksi suvenir eksklusif G20. Kami berharap melalui karya persembahan di ajang internasional ini, kami bisa memperluas jangkauan warisan budaya ke seluruh dunia,” ujar Melie Indarto, Pendiri KaIND dalam pernyataan resmi yang diterima Marketeers.
Tidak hanya suvenir yang didistribusikan pada ajang G20, KaIND juga bekerja sama dengan TENCEL untuk produk mereka lainnya. Ini menjadi langkah dari dua merek untuk memberikan opsi produk yang mengutamakan nilai kenyamanan serta aman bagi lingkungan.
BACA JUGA: Tingkatkan Performa Merek Tahun Depan, Gunakan Pemasaran Afiliasi
TENCEL merupakan salah satu merek serat unggulan dari Lenzing yang berasal dari pulp kayu di hutan industri. Tentunya hutan ini dikelola secara berkelanjutan seta bersertifikasi.
Koleksi KaIND yang menggunakan serat TENCEL Lyocell bisa didapatkan di situs resmi mereka. Dan, bagi pelanggan yang ingin mengecek langsung material produk sebelum membeli dapat berkunjung ke Sarinah dan Unearth Space Jakarta.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz