Sebagai provinsi baru, Kalimantan Utara (Kaltara) dihadapkan pada sebuah tugas yang cukup berat, yakni menjaga perbatasan wilayah Indonesia. Secara geografis, Kaltara berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia wilayah perairan Cina Selatan yang berbatasan dengan Malaysia dan FIlipina.
Namun, mengenai tanggung jawab yang diemban oleh provinsi termuda terebut, Penjabat Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah merupakan sebuah tugas melainkan kehormatanan.
“Menjaga perbatasan adalah kehormatan. Kalau kita menganggapnya sebagai tugas nanti menjadi beban. Tapi kalau kehormatan itu apapun akan kita pertaruhkan,” ujar Irianto Lambrie dalam acara Kaltara Wow di Balikpapan, Rabu (11/11/2014)
Wilayahnya yang berada di utara pulau Kalimantan serta memiliki potensi sumber daya migas yang amat melimpah di lautan membuat wilayah laut di Kaltara mempunyai potensi untuk diklaim oleh negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia.
“Kalau sudah membahas kedaulatan negara dengan kehormatan maka memiliki makna bagaimana kita menjaga harga diri. Contohnya kenapa orang mau berjuang demi kemerdekaan bangsa karena persoalan harga diri dan kehormatan,” tambah Irianto.
Posisi Kaltara yang strategis dapat menjadi penghubung antara Indonesia dengan Malaysia dan Filipina. Apabila hal ini disinergikan dengan ketersediaan infrastruktur, maka perdagangan yang ada pada wilayah tersebut bisa ditingkatkan dan mampu menumbuhkan ekonomi regional dan nasional.