Kamadjaja Logistics, Bisnis Konvensional Rasa Digital

marketeers article

Jika sebuah perusahaan tidak mengikuti tren, otomatis ia akan tertinggal. Kuat di bisnis konvensional bukan berarti fokus dan tidak mengikuti tren sekarang ini, yaitu digital. Hal itu yang disadari oleh Ivy Kamadjaja.

Dunia logistik sangat erat hubungannya dengan e-commerce. Ketika dunia e-commerce sangat erat hubungannya dengan teknologi, pemain logistik yang dikenal konvensional juga harus berbenah, termasuk sistem internalnya.

Ivy Kamadjaja selaku Deputy CEO Kamadjaja Logistics mengatakan, mereka harus bertransformasi lewat platform digital dengan mengintegrasikan seluruh operasional dengan keuangan perusahaan.

“Kami menyebutnya integrated logistics platform. Tujuannya agar operasional kami semakin simpel, lancar, dan juga personalize. Pada akhirnya, secara biaya operasional akan sangat efektif yang berimbas pada biaya yang kami kenakan kepada klien. Karena prinsip Kamadjaja Logistics adalah bagaimana memberikan layanan logistik dengan biaya seefisien mungkin,” ujar Ivy, yang meraih The Best Industry Marketing Champion 2017 dari Sektor Logistik.

Efisien menjadi kata kunci karena logistik di Indonesia cukup memakan biaya dan masih kalah efisien dibanding negara-negara tetangga. Negara berbentuk kepulauan menjadi tantangan tersendiri sehingga menghadirkan jasa sehemat mungkin adalah sebuah solusi, utamanya lewat sentuhan digital.

Transformasi digital tentu menjadi diferensiasi Kamadjaja Logistics di industri. Ivy mengatakan, hal tersebut mutlak dilakukan karena Kamadjaja Logistics diklaim memiliki cakupan cukup luas dan menjangkau banyak daerah. Semisal fasilitas distribution center (DC) yang mencapai 29 buah dan tersebar di 16 kota utama di Indonesia. Keberadaan pusat distribusi tersebut membuat jangkauan logistik Kamadjaja Logistics bisa sampai ke 400 kota tujuan di seluruh Indonesia.

Tidak hanya dalam produk pengiriman dan keuangan, warehouse pun tidak ketinggalan dipoles dengan teknologi terbaru. Dan yang terpenting adalah bagaimana mengaplikasikan banyak ilmu logistik konvensional dengan digital lewat sumber daya manusianya. “Untuk itu kami merintis Kamadjaja Corporate University tahun ini dengan tujuan mencetak expert di bidang supply chain dan logistic,” kata Ivy.

Karena setidaknya pada tahun depan, Ivy masih ingin melanjutkan transformasi digitalnya lebih jauh lagi. Berdasarkan prediksi di industri logistik, pertumbuhannya akan menyentuh dua digit atau setidaknya 10%. Salah satu hal yang mendorong faktor tersebut adalah kehadiran pemain ritel online alias e-commerce.

“Selain itu, peluang lain adalah perusahaan-perusahaan mulai mengalihkan keperluan logistiknya kepada pihak ketiga dan pemerintah mulai mendorong banyak pembangunan infrastruktur,” tutup Ivy.

    Related

    award
    SPSAwArDS