Laporan TransUnion Wave 10 Pulse Survey pada Juli 2020 mengungkapkan 54% anak muda harus memulai kembali perencanaan finansialnya dari awal akibat pandemi. Keadaan yang tidak menentu membuat 22% anak muda merasa tidak yakin dengan kemampuan finansial mereka. Kondisi ini terjadi di hampir seluruh anak muda di dunia.
Perencanaan finansial anak muda tengah menjadi sorotan di tengah era melek finansial kini. Sejumlah ahli mengatakan dengan perencanaan yang baik, dipastikan kesehatan finansial di masa depan pun akan baik pula. Sayangnya, pola pikir ini masih belum dipahami oleh seluruh anak muda di Indonesia.
Apalagi, anak muda yang kini masuk ke golongan generasi milenial cenderung lebih konsumtif dengan prinsip hidup you only live once. Dari sini muncul kecenderungan bahwa pendapatan mereka kerap dihabiskan untuk memenuhi keinginan tanpa melihat kebutuhan hidup di masa depan.
“Kondisi ini yang mendorong PermataBank untuk menghadirkan solusi agar anak muda semakin mudah merencanakan keuangannya di masa depan. Kami yakin pandemi ini bukan hanya tantangan yang akan dihadapi. Anak-anak muda akan menghadapi tantangan keuangan lain di masa depan,” kata Djumariah Tenteram, Direktur Retail Banking PermataBank.
Merespons kondisi ini, PermataBank mengenalkan PermataME. Program ini menjadi solusi finansial dengan lima produk andalan, di anataranya PermataME Savings, PermataME Credit, PermataME Wealth Management, PermataMe KTA, dan PermataMe KPR. Produk-produk perbankan ini diklaim inovatif dan cocok untuk membantu anak muda Indonesia dalam mengelola keuangannya untuk masa depan tanpa mengabaikan kebutuhan sehari-hari.
Bersamaan dengan pengenalan produknya, PermataME membawa pesan #CantStopME. Diharapkan, dengan pesan dukungan yang dibawanya, PermataME dapat menjadi solusi bagi anak muda agar semakin optimistis dengan kondisi keuangan mereka di masa depan.
“Kelima produk ini memang didesain untuk hadir sebagai solusi keuangan holistik, sehingga cocok untuk anak-anak muda yang menginginkan kemudahan, efektivitas, dan efisiensi bahkan untuk mengelola keuangan,” tambah Djumariah.
Ia memberikan contoh, solusi keuangan holistik ini diwujudkan dengan tawaran khusus pada setiap produknya. Contoh yang unik adalah bagaimana PermataME Savings mendorong anak muda untuk menabung lewat transaksi yang dilakukan. Di antaranya cashback 10% ketika melakukan transaksi transportasi daring, 20% saat belanja daring, dan 30% saat ngopi dan menonton film di bioskop.
Tidak berhenti di sana, PermataME juga mendorong anak muda untuk memiliki hunian sendiri sejak dini. Produk PermataME KPR menawarkan kepemilikan properti dengan tenor panjang hingga 30 tahun tanpa angsuran pokok selama 12 bulan pertama.
“Apalagi kini anak muda banyak yang bermain di bisnis properti. Solusi ini bisa menjadi cara mereka untuk membentuk sumber pendapatan pasif sejak dini,” kata Djumariah.
Layaknya produk perbankan yang menyasar anak muda, PermataME pun hadir secara daring melalui aplikasi digital banking PermataMobile X. Djumariah menegaskan, pihaknya akan terus menghadirkan inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan keuangan anak-anak muda di Indonesia.
“Dengan seruan #CantStopME, diharapkan PermataME dapat memotivasi anak muda untuk melangkah dan percaya diri terhadap urusan finansial mereka. Mereka bisa tenang menjalankan kehidupan sehari-hari sembari meraih masa depan impiannya,” tutup Djumariah.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz