Kampanye Joyday Bikin Joy Deh Dongkrak Brand Awareness Joyday Ice Cream

marketeers article

Tahun 2018, Industri fast-moving consumer goods (FMCG) Tanah Air kedatangan penantang baru dari China. Produsen susu Yili membawa merek es krim Joyday ke pasar Indonesia. Sejak itu, strategi komunikasi yang komprehensif langsung dikerahkan sejak awal kedatangannya. Tentunya, upaya ini dilakukan untuk membangun brand awareness Joyday.

Strategi komunikasi terintegrasi menjadi andalan mereka, mulai dari kanal digital, cetak, radio, media luar ruang dan berbagai event untuk menjangkau target market. Awal tahun 2019, Joyday memulai debut dengan melakukan movie sponsorship pada film Dilan 1991. Lalu, mereka menunjuk Iqbaal Ramadhan sebagai brand ambassador.

“Iqbaal menjadi brand representative untuk Joyday di semua komunikasi agar dapat dikenal banyak konsumen Indonesia. Kami pun menjadikan kanal digital sebagai platform utama karena dianggap cocok dengan target pasar kami. Selain, media ini bisa dikerahkan secara spesifik, lebih terukur, dan lebih efisien,” ujar Brand Manager Joyday Ice Cream Yogi Maringgi.

Melihat gaya komunikasinya, Joyday membidik segmen remaja usia sekitar 20 tahun yang gemar berkumpul dengan teman-temannya di tempat yang aysik ditemani makanan yang enak. Tipe konsumen ini cenderung akan ekspresif di media sosial, suka akan keindahan, dan selalu berpikiran positif. Karakter ini selanjutnya diracik ke dalam kampanye komunikasi bertajuk Joyday Bikin Joy Deh.

Lantas bagaimana kampanye ini bisa mendongkrak brand awareness Joyday dan menjadi Creative Communication Strategy of The Year by Marketeers Editor’s Choice Award 2019? Selengkapnya di Majalah Marketeers Edisi Des 2019-Jan 2020.

Related