Rumah memiliki peran besar untuk membentuk zona nyaman bagi penghuninya. Apalagi setelah pandemi melanda. Lebih dari 90% kegiatan dilakukan di rumah. Menjadikan rumah sebagai pusat kehidupan yang harus memberikan nilai positif pada penghuninya.
Surver Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap 130 negara melaporkan bahwa pandemi berdampak buruk pada kesehatan mental sebagian besar orang di dunia. Faktornya ada banyak. Sebut saja rasa sedih, isolasi, tertekan, kehilangan pendapatan, hingga ketakutan yang muncul akibat pandemi.
“Pandemi membuat ruang gerak semakin sempit. Berbagai kegiatan harus dilakukan di rumah dan itu ternyata berpengaruh pada kesehatan mental mereka. Manusia adalah makhluk sosial, sudah sewajarnya berkegiatan di luar rumah dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya,” jelas Tara de Thouars, Psikolog Klinis.
Namun, kita tentu tidak bisa memaksakan diri untuk berkegiatan di luar rumah saat pandemi masih menghantui. Untuk itu, perlu ada solusi untuk menciptakan lingkungan rumah yang positif untuk kesehatan mental diri sendiri dan keluarga.
Inilah yang dilirik Rukita. Perusahaan co-living ini secara khusus menyoroti kesehatan mental penghuninya dalam kampanye baru Senyaman di Rumah. Junius, Head of Customer Excellence Rukita mengatakan bahwa banyak tantangan yang dihadapi perusahaannya untuk menjaga kesehatan mental penghuninya di tengah pandemi.
“Penghuni Rukita kebanyakan jauh daru rumah dan memiliki kondisi terdampak pandemi yang berbeda-beda. Kami membaca bahkan kondisi pandemi masih berat. Apalagi pandemi masih melanda dan memaksa mereka tidak mudik dan menghabiskan libur Lebaran sendirian di propertinya,” kata Junius.
Kampanye Senyaman di Rumah berupaya menciptakan pengalaman tinggal yang lebih mennyenangkan untuk penghuni Rukita. Sehingga, kesehatan penghuni secara fisik dan mental tetap sehat meskpun kondisi masih berat dan mereka masih berjauhan dengan keluarga.
Dalam kampanye ini. Rukita membentuk komunitas penghuni Rukees. Komunitas ini berupaya memfasilitasi penghuni yang merasa kesepian dengan mengadakan kompetisi dan ragam kegiatan.
“Contohnya kompetisi online game dan pembagian takjil langsung ke kamar selama Ramadan. Kami pun menghadirkan community associate yang secara personal menjadi teman penghuni agar bisa bersosialisasi, berbagi keluh kesah, atau bahkan mengobrol ringan,” papar Junius.
Fasilitasi new normal
Sejjak pandemi melanda, Rukita terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Perusahaan ini bahkan memfasilitasi tes rapid antigan gratis kepada semua penghuni baru sebelum masuk ke unit.
“Fokus kami adalah menjaga kenyamanan penghuni. Jadi, kami berusaha memenuhi kebutuhan mereka yang dapat menumbuhkan rasa aman. Termasuk bekerja sama dengan mitra untuk menghadirka pengalaman tinggal new normal.
“Langkah ini menjadi cara kami beradaptasi dengan kondisi. Selama pandemi, Rukita tetap mendapatkan penghuni baru. Kami juga beradaptasi dengan memberikan akses Work from Home untuk penghuni yag harus bekerja dai unitnya. Termasuk pengadaan common room untuk bekerja dan belajar jika bosan sendirian,” tambah Thomas, Head of Sales Rukita.
Editor: Sigit Kurniawan