Kandasnya Asa Eko Yuli Raih Medali Olimpiade 2024 di Cabor Angkat Besi

marketeers article
Eko Yuli saat bertanding di cabor angkat besi Olimpiade Paris 2024 (Foto: Antara)

Atlet angkat besi asal Indonesia, Eko Yuli Irawan, sebelumnya tak pernah absen menyumbang medali Olimpiade untuk Tanah Air. Pertandingan yang dihelat pada 7 Agustus kemarin adalah kali pertamanya sang lifter gagal membawa pulang kemenangan.

Dalam pertandingan di Olimpiade Paris 2024, terdapat tiga kali percobaan angkatan snatch. Eko gagal di angkatan pertama 135 kg, lalu berhasil di angkatan kedua dengan 135 kg, tapi kembali gagal di percobaan ketiga ketika menaikkan angkatan menjadi 139 kg.

Begitu pun dengan angkatan clean and jerk, yang mana Eko gagal mengangkat beban 162 kg di percobaan pertama. Lalu pada percobaan keduanya, ia kembali gagal mengangkat beban 162 kg. 

Sang atlet bahkan terjatuh setelah gagal mengangkat 165 kg di angkatan ketiga. 

BACA JUGA: Putus Bukan Penghalang, Duo Petenis Ceko Raih Emas di Olimpiade 2024

Lifter berusia 35 tahun itu lantas langsung memegang paha kanannya karena kesakitan. Kepada Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia, ia mengaku tengah mengalami tiga cedera sekaligus saat bertanding.

“Cedera kaki saya belum sembuh tuntas. Lutut sudah dari tahun lalu, kalau yang paha samping kanan baru satu bulan lalu. Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan medali. Tapi saya sudah mencoba untuk mengeluarkan semua kemampuan saya sampai titik darah terakhir,” ujarnya.

Prestasi Mentereng Eko Yuli

Terlepas dari kegagalannya kali ini dalam Olimpiade Paris 2024, Eko Yuli merupakan salah satu lifter Indonesia dengan prestasi mentereng. Ia sudah menyumbangkan medali untuk angkat besi Tanah Air dari ajang internasional sejak 2006.

BACA JUGA: Tangis Carolina Marin Pecah di Olimpiade 2024, Medali Perunggu Diminta Untuknya

Kompetisi internasional pertamanya adalah di Kejuaraan Dunia Junior 2006, yang mana sang atlet memenangkan medali perak dalam kategori 56 kg. Ia berhasil mengangkat beban dengan total 269 kg. 

Sejak berkompetisi di Olimpiade, Eko pun tercatat selalu mampu mempersembahkan medali. Ia memenangkan medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012, serta medali perak di Olimpiade Rio 2016 dan Olimpiade Tokyo 2020.

Asa Indonesia di Angkat Besi Masih Ada

Meski Eko Yuli telah tumbang, asa Indonesia untuk menyabet medali Olimpiade 2024 di cabor angkat besi masih ada. Republik ini berpeluang memperoleh medali dari dua atlet lainnya, yaitu Rizki Juniansyah dan Nurul Akmal. 

Rizki Juniansyah akan bertanding di kelas 71 kg pada Kamis (8/8/2024). Adapun atlet angkat besi putri Nurul Akmal yang berjuang pada kelas 81 kg akan bertanding pada Minggu (11/8/2024).

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS