Kantongi Lisensi Operasi Komersial, Tiga Operator Seluler Bangun Jaringan 5G
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) resmi memberikan lisensi operasi secara komersial kepada tiga operator seluler untuk menggunakan jaringan 5G. Hal ini dilakukan setelah dilakukan 11 kali uji coba di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, tiga operator yang telah mengantongi lisensi, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Sejauh ini, ketiga operator tersebut masih mengembangkan dan membangun jaringan tersebut di sembilan wilayah aglomerasi.
“Sebagai informasi setelah lebih dari 11 kali testing, 5G sudah role out di Indonesia. Lisensi operasi komersial telah diberikan kepada tiga operator seluler nasional dan saat ini sedang membangun di sembilan kota aglomerasi yang tentu akan mendorong dan meningkatkan pemanfaatan internet of things (IoT),” kata Johnny dalam kegiatan Indonesia Smart City Conference 2021, Selasa (14/12/2021).
Menurutnya, dengan adanya jaringan 5G di Indonesia akan membawa dampak positif terhadap ekonomi digital. Apalagi, jaringan 5G yang memanfaatkan IoT mempunyai pangsa pasar yang sangat besar. Diperkirakan pangsa pasar IoT mencapai Rp 557 triliun pada tahun 2025. Sedangkan di tahun 2022, potensinya baru Rp 355 triliun.
Tak hanya itu, peluang semakin terbuka dengan penterasi internet yang terus meningkat hingga ke pelosok-pelosok wilayah di Indonesia. Pasalnya, data per Januari 2021 penetrasi internet baru mencapai 73,7% dari total penduduk atau setara 202,6 juta orang.
Sehingga, lanjut Johnny, utilisasi pengguna internat secara nasional akan terus meningkat. Dia meminta, peluang ini dapat dimanfaat pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk menghadirkan layanan digital yang memadai kepada masyarakat.
“Dalam menyambut arus digitlasisasi ini pemerintah kota perlu untuk semakin memanfaatkan teknologi termasuk IoT dalam membuat terbosan baru atau smart solution. Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas serta optimilasisasi layanan pada masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, ujar Johnny, dengan memanfaatkan peningkatan infrastruktur digital di Indonesia pemerintah bakal terus mendorong seluruh bisnis baik skala besar maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) untuk bertransformasi menuju layanan digital. Alasannya, agar bisnis semakin berkembang dan memiliki daya tahan yang kuat menghadapi krisis ekonomi.
“Saat ini, sudah ada decacorn (startup dengan valuasi US$ 10 miliar), kami mendorong agar unicorn-unicorn yang sudah ada dengan transformasi digital memungkinkan mereka untuk lebih bertumbuh. Hal ini sejalan dengan perkembangan ekonomi digital di Indonesia,” pungkasnya.
Editor: Eko Adiwaluyo