Pengembangan jaringan 5G untuk telekomunikasi sudah mulai dilakukan di Indonesia. Operator telekomunikasi mulai menggunakan jaringan 5G sebagai salah satu portfolio bisnis mereka.
Penggunaan jaringan 5G tidak dapat dipungkiri memerlukan investasi yang besar. Selain itu, jaringan 5G memerlukan frekuensi untuk beroperasi yang saat ini penggunaan frekuesi masih didominasi jaringan 4G.
VP Marketing Management PT Telkom Indonesia Edie Kurniawan mengatakan bahwa pengembangan 5G akan banyak terkonsentrasi pada area bisnis. Edie mengakui investasi untuk jaringan 5G sudah besar, namun secara frekuensi terbatas. Dan yang menjadi kendala adalah cakupan area atau coverage areanya lebih kecil dibandingkan jaringan 4G.
“Jaringan 5G secara investasi sudah besar. Secara frekuensi terbatas. Secara teknologi, coverage areanya lebih pendek dari 4G. Kalau dilakukan untuk retail (digunakan konsumen), Jakarta saja, operator akan berpikir berkali-kali karena biayanya mahal,” kata Edie dalam diskusi ‘Perang Tarif Internet: Mungkinkah Menular ke Penyedia Fixed Broadband?’, Selasa (25/10/2022).
BACA JUGA: Telkomsel dan Freeport Indonesia Hadirkan 5G Underground Smart Mining
Edie mengatakan bahwa penerapan jaringan 5G akan lebih banyak di area-area bisnis. Ia mencontohkan salah satu penerapannya adalah jaringan 5G di Freeport. Ia mengatakan bahwa mengapa area bisnis menjadi fokus untuk pengembangan 5G bagi banyak operator karena pembangunan jaringan 5G untuk area bisnis tidak semahal pembangunan area 5G untuk konsumen.
Selain itu di area bisnis, pengguna memiliki pengguna yang dapat dipastikan. “Pengembangannya tidak ke retail, karena retail sudah ter-cover oleh broadband,” kata Edie.
BACA JUGA: Ericsson: 53% Masyarakat RI Berminat Langganan 5G pada 2023
Sementara menurut survei, minat masyarakat Indonesia untuk jaringan 5G dirasa sudah cukup besar animonya. Di Indonesia, laporan Ericsson memperkirakan setidaknya 53% konsumen Indonesia berniat untuk mulai berlangganan 5G pada tahun 2023.
Sementara itu, terdapat hampir setengah dari pengguna di Tanah Air sudah memiliki perangkat yang mendukung 5G dan diperkirakan 32 juta, di antaranya akan berlangganan 5G pada tahun 2023.
Adapun ekspektasi dari 53% konsumen tersebut terhadap teknologi 5G, yaitu mereka menganggap aplikasi dan layanan inovatif menjadi alasan utama untuk berlangganan 5G. Selain itu, calon pengguna 5G berpendapat jangkauan jaringan lebih penting daripada kecepatan.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz