Benarkah Kartu Kredit Digital Semakin Ungguli Kartu Kredit Konvensional

marketeers article

Pertumbuhan e-commerce dan media sosial di Indonesia telah mengubah perilaku masyarakat dalam membeli atau membayar barang dan jasa. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa metode pembayaran menggunakan kartu kredit digital kian populer. Namun, masih banyak tantangan yang menjadi  kendala saat bertransaksi secara digital. Salah satunya adalah tingginya tingkat cart abandonment yang tinggi di Indonesia, bahkan termasuk yang tertinggi di Asia.

Salah satu penyebab utama dari tidak selesainya transaksi ini adalah friksi saat proses checkout di platform e-commerce. Kurangnya opsi layanan pembiayaan juga memperbesar hambatan mengingat angka penetrasi kredit di Indonesia hanya 3%.

Berdasarkan Kredivo’s Customer Satisfaction Survey 2019, hampir 80% responden memilih kartu kredit digital sebagai metode pembayaran yang paling digemari dibanding metode lainnya seperti transfer bank (8%), kartu kredit (6%), dan metode pembayaran lainnya (CoD, e-wallet dan debit) sebesar 7%.

Menurut Indina Andamari, Head of Marketing Kredivo, sebelum adanya layanan kartu kredit digital, layanan kredit di e-commerce hanya ditawarkan oleh kartu kredit konvensional.Namun, hanya sedikit orang yang bisa mendapatkan akses ke layanan tersebut karena kurangnya data skor kredit serta proses registrasi yang panjang.

“Kini,  kehadiran kartu kredit digital yang menawarkan proses serba online dan persetujuan yang cepat berdasarkan data alternatif calon debitur menjadi solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan akses kredit dengan mudah dan nyaman,” ujarnya.

Kemudahan dan kepraktisan dari metode pembayaran ini dikarenakan kartu kredit digital telah didesain untuk melakukan transaksi dan checkout melalui smartphone. Setelah pengajuan disetujui, pengguna dapat berbelanja di merchant rekanan menggunakan limit kredit yang diberikan untuk membayar dengan fitur cicilan atau PayLater.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related