Kaspersky: 3 dari 5 Bisnis di Asia Tenggara Jadi Korban Ransomware
Perusahaan keamanan siber Kaspersky membeberkan studi keamanan terbarunya yang menyebut tiga dari lima bisnis di Asia Tenggara, menjadi korban serangan ransomware. Sejak 2016, aktor berbahaya di balik ancaman ini telah beralih dari penargetan pengguna individu ke perusahaan yang lebih besar.
Serangan ransomware yang diketahui termasuk ransomware Wannacry, menimbulkan kerugian sekitar US$4 miliar. Karena sifat pengembalian investasinya yang tinggi, grup ransomware terus menyerang perusahaan secara global, termasuk bisnis di Asia Tenggara.
“Salah satu studi baru kami telah mengonfirmasi bahwa tiga dari lima bisnis di Asia Tenggara telah menjadi korban serangan ransomware. Setengahnya telah menjadi mangsa berkali-kali,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky Asia Tenggara, dalam paparannya di The Langham, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
BACA JUGA: Tips Jaga Keamanan Media Sosial Perusahaan ala Kaspersky
Kaspersky memperkirakan tren serangan terhadap bisnis di Asia Tenggara tersebut akan berlanjut tahun ini dan seterusnya. Bahkan, mungkin dengan cara yang lebih canggih dan tepat sasaran.
Ransomware adalah jenis malware yang mengunci komputer dan perangkat seluler seseorang atau mengenkripsi file elektronik seseorang. Untuk mendapatkan kunci dekripsi atau untuk mendapatkan kembali data Anda, uang tebusan akan diminta oleh para penjahat dunia maya di balik sebagai timbal balik.
BACA JUGA: Anggaran Keamanan Siber Diperkirakan Meningkat Tiga Kali Lipat
“Data tahun 2022 kami mengungkapkan bahwa ancaman ini akan terus menjadi ancaman bagi perusahaan di Asia Tenggara, karena terbukti sangat menguntungkan bagi penjahat dunia maya, karena beberapa eksekutif bisnis menganggap ransomware hanya dilebih-lebihkan oleh media, dan tim keamanan perusahaan yang benar-benar kewalahan dan kekurangan tenaga ahli untuk mendeteksi dan menanggapinya,” ujar Tiong.
Statistik baru dari Kaspersky mengungkapkan ada total 304.904 serangan ransomware yang mengincar bisnis di wilayah Asia Tenggara yang telah diblokir oleh solusi B2B Kaspersky tahun lalu. Indonesia mencatat jumlah insiden tertinggi yang digagalkan oleh solusi Kaspersky B2B dengan jumlah serangan sebanyak 131.779, diikuti oleh Thailand dengan jumlah 82.438, dan Vietnam dengan jumlah 57.389.
Filipina mencatat total 21.076 serangan ransomware, Malaysia memiliki 11.750 serangan, dan Singapura memiliki 472 serangan.
Editor: Ranto Rajagukguk