Kaspersky memprediksi masa depan MetaOffice, seiring dengan tren ruang kerja hybrid yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Kini, kantor-kantor mulai dipenuhi dengan berbagai inovasi untuk kolaborasi dan simulasi jarak jauh.
Hla itu termasuk, lebih banyak perhatian pada teknologi human augmentation. Dalam visi Discover 2030 belum lama ini yang dipresentasikan oleh Nokia, human augmentation dipandang sebagai elemen kunci dalam transformasi jaringan perusahaan masa depan yang berfungsi sebagai peluang pertumbuhan bisnis.
BACA JUGA: Biaya TI Mahal, 17% Perusahaan di Indonesia Pakai Software Bajakan
Prakiraan human augmentation IDC 2021-2026 terbaru turut menyatakan bahwa Eropa meningkatkan investasi mereka dalam teknologi augmentasi. Kini, perusahaan perlu beradaptasi dengan model baru lingkungan kantor.
Untuk jalur digital ini, sangat penting untuk memastikan beberapa hal, yakni keamanan dan inklusi digital. Selain bertujuan untuk mengganti bagian tubuh manusia dengan implan buatan, teknologi augmentasi juga dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas hidup.
BACA JUGA: Kaspersky: Keamanan Siber Rantai Pasok TIK Sedang Terancam
Berdasarkan penelitian Kaspersky, sebanyak 40% orang mementingkan perihal kesehatan fisik, dan 33% penglihatan. Selain itu, augmentasi membawa keterampilan individu ke tingkat baru yang memberikan manfaat bagi perusahaan.
Sebab, dapat membantu mengatasi kesenjangan tenaga kerja. Maka dari itu, pendekatan perusahaan terhadap Metaoffice harus menghilangkan skenario negatif. Skenario tersebut seperti peningkatan kemampuan kognitif dan fisik yang mengarah pada divisi superhuman, dan orang-orang yang memutuskan untuk tidak meningkatkan augmentasi diri mereka sendiri.
Jadi, perusahaan perlu mempertimbangkan lingkungan kerja sebagai tempat yang nyaman dan inklusif bagi orang-orang seperti itu, dan juga dukungan sosial bagi karyawan yang ingin meningkatkan diri mereka sendiri. Sementara itu, pertumbuhan pesat pasar augmentasi manusia global juga disertai dengan ketidakpastian dan risiko keamanan.
Kekhawatiran tentang hal ini bukanlah tanpa dasar. Kaspersky menemukan bahwa meskipun terdapat peningkatan popularitas terhadap perangkat tambahan bionik, sikap terhadap teknologi tersebut tidak selalu positif. Dari segi keamanan manusia, pertanyaan yang muncul adalah tentang pencurian identitas atau data digital, serta keamanan fisik.
Oleh karena itu, augmentasi manusia harus tetap dilindungi dari kemungkinan ancaman perangkat bionik. Untuk mengurangi risiko keamanan, penciptaan lingkungan perusahaan yang aman menjadi sangat diperlukan.
Di tengah eksplorasi potensi augmentasi manusia dan proses evaluasi tantangan keamanan terkait, Kaspersky menghadirkan kebijakan keamanan siber untuk perangkat bionic. Dengan pendekatan zona kode warna, kebijakan tersebut dirancang untuk mengamankan ruang kerja bagi semua orang dan di mana saja, tergantung kematangan infrastruktur TI internal.
Marco Preuss, Deputy Director Global Research & Analysis Team Kaspersky mengatakan kecepatan perkembangan augmentasi manusia di lingkungan perusahaan akan bergantung pada kemampuan bisnis untuk bergerak lebih cepat dan efisien.
“Dengan pemikiran ini, perusahaan dapat memprovokasi lebih banyak peluang bagi augmentasi manusia untuk dimasukkan dalam lingkungan perusahaan serta untuk mewujudkan transformasi tempat kerja. Sehingga, setiap orang dapat bersama-sama berkontribusi pada penciptaan dan pengembangan Metaoffice,” kata Marco.
Editor: Ranto Rajagukguk