Kaspersky melaporkan tentang Advance Persistent Threat (APT) seluler baru yang menargetkan perangkat iOS atau sistem operasi iPhone. Metode APT ini menggunakan eksploitasi tanpa klik yang dikirimkan melalui iMessage untuk menginstal malware dan mendapatkan kontrol penuh atas perangkat dan data pengguna, dengan tujuan akhir memata-matai pengguna secara tersembunyi.
Di antara para korban adalah karyawan Kaspersky sendiri. Namun, peneliti perusahaan percaya bahwa ruang lingkup serangan tidak hanya menargetkan organisasi melainkan telah melampaui itu.
Setelah analisis lebih lanjut, peneliti perusahaan menemukan pelaku ancaman telah menargetkan perangkat iOS dari puluhan karyawan perusahaan.
BACA JUGA: Kaspersky Ungkap Risiko Keamanan Gunakan Kunci Pintar
“Dalam hal keamanan siber, bahkan sistem operasi yang paling aman pun dapat disusupi. Karena pelaku APT terus mengembangkan taktik mereka dan mencari kelemahan baru untuk dieksploitasi, bisnis harus memprioritaskan keamanan sistem mereka. Ini melibatkan memprioritaskan edukasi dan kesadaran karyawan, serta mempersenjatai mereka dengan kecerdasan dan alat ancaman terbaru untuk secara efektif mengenali dan bertahan dari potensi ancaman,” komentar Igor Kuznetsov, Kepala Unit EEMEA di Kaspersky Global Research and Analysis Team (GReAT) dalam keterangannya, Senin (5/6/2023).
Investigasi teknik serangan masih berlangsung, namun sejauh ini peneliti Kaspersky mampu mengidentifikasi urutan infeksi secara umum. Korban menerima pesan melalui iMessage dengan lampiran yang berisi eksploitasi tanpa klik.
Tanpa interaksi lebih lanjut, pesan tersebut memicu kerentanan yang menyebabkan eksekusi kode untuk peningkatan hak istimewa dan memberikan kontrol penuh atas perangkat yang terinfeksi. Setelah penyerang berhasil memastikan keberadaannya di perangkat, pesan tersebut dihapus secara otomatis.
Selanjutnya, spyware secara diam-diam mengirimkan informasi pribadi ke server jarak jauh, termasuk rekaman mikrofon, foto dari pesan instan, geolokasi, dan data tentang sejumlah aktivitas lain dari pemilik perangkat yang terinfeksi.
BACA JUGA: Survei Kaspersky: 62% Manajer Puncak Sering Salah Paham dengan TI
Selama analisis, dipastikan bahwa tidak ada dampak pada produk, teknologi, dan layanan perusahaan, dan tidak ada data pengguna pelanggan Kaspersky atau proses penting perusahaan yang terpengaruh. Penyerang hanya dapat mengakses data yang disimpan di perangkat yang terinfeksi.
Meskipun tidak pasti, diyakini bahwa serangan itu tidak ditargetkan secara khusus pada Kaspersky, perusahaan baru pertama kali menemukannya. Menurut perusahaan, kemungkinan besar di suatu saat, ancaman siber ini akan menunjukkan eksistensinya secara global.
Editor: Ranto Rajagukguk