Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta, Kenali Tandanya

marketeers article
Ilustrasi cacar monyet (Foto: 123rf)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi adanya temuan kasus cacar monyet di Jakarta pada Sabtu (14/10/2023). Kasus itu merupakan transmisi lokal, yang artinya penderita tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Lewat laman resminya, Kemenkes sendiri menyebut cacar monyet sebagai penyakit langka. Lebih tepatnya, ini adalah penyakit zoonosis yang disebabkan infeksi virus monkeypox dari hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai.

Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan tersebut. Setelah itu, virus dapat menyebar ke sesama manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi. 

BACA JUGA: Britney Spears Pernah Lakukan Aborsi, Apakah Berbahaya?

Bisa juga menyebar ketika menyentuh bahan yang telah terkena cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan jika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

Mengingat ini termasuk penyakit langka, tak ada salahnya Anda lebih memperhatikan tanda-tanda penyebaran virus monkeypox. Melansir Alodokter, berikut penjelasannya:

Gejala Cacar Monyet

Pada dasarnya, gejala awal cacar monyet mirip dengan cacar lainnya. Perbedaan utama antara keduanya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox ini menimbulkan pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala cacar monyet akan muncul 5–21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus monkeypox. Di antaranya ialah demam di atas 38,5 derajat Celcius, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan di area leher dan ketiak, serta kelelahan.

Selain itu, penderita cacar monyet juga akan menunjukkan ruam dalam kurun 1-3 hari setelah demam. Ruam biasanya muncul dimulai dari wajah, lalu menyebar ke bagian tubuh lain. 

BACA JUGA: Kenali Tanda Berhenti Datang Bulan di Hari Menopause Sedunia

Seiring berjalannya waktu, ruam bisa berubah menjadi lesi atau luka pada kulit. Lesi tersebut berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit.

Jika di tubuh orang yang terinfeksi muncul bintil berisi nanah, segera periksakan ke dokter. Meski cacar monyet umumnya hanya menimbulkan gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2–4 minggu, tetap saja diperlukan pengawasan dari ahli.

Parahnya lagi, jika dibiarkan begitu saja, cacar monyet dapat menyebabkan komplikasi. Di antaranya, infeksi bakteri, infeksi paru-paru, radang otak atau ensefalitis, serta infeksi kornea atau keratitis.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS