Kasus gondongan di Indonesia belakangan ini mengalami peningkatan. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap bahwa secara kumulatif sejak awal tahun hingga 13 November 2024 secara nasional jumlahnya mencapai 6.593 suspek gondongan.
Jika dibandingkan dengan Oktober 2024 yang tercatat sebanyak 532 kasus, terdapat peningkatan jumlah suspek yang cukup signifikan pada November, yakni mencapai 5.701 per Rabu (13/11/2024).
Tren kasus penyakit gondongan ini tentu saja patut menjadi perhatian bagi masyarakat. Diperlukan pemahaman mengenai gejala hingga penanganan yang tepat untuk penyakit ini.
Melansir dari laman resmi Kemenkes, gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi biasanya menyerang kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air liur) sehingga memicu pembengkakan.
Kondisi penyakit ini terjadi ketika kelenjar parotis mengalami peradangan akibat infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Virus tersebut dapat dengan mudah menyebar ke orang lain melalui percikan ludah atau air liur yang keluar mulut atau hidung.
BACA JUGA Mengenal Penyebab Henti Jantung, Kondisi yang Dialami Kim Soo Mi
Kondisi penyakit ini perlu diatasi dengan baik, karena dapat memicu komplikasi para pengidapnya, seperti penyebaran infeksi virus pada otak hingga kehilangan pendengaran. Untuk itu, penting mengetahui pencegahan atau pengobatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko gondongan.
Penyebab Gondongan
Seperti disampaikan sebelumnya, gondongan disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Virus ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia kemudian akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada kelenjar parotis.
Kemudian, penyebaran virus ini bisa dengan mudah terjadi dari droplet penderita, kontak langsung dengan penderita, menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, dan berbagi alat makan dan minum dengan penderita.
Penanganan gondongan
Jika sistem imun penderita baik, gondongan dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Akan tetapi, untuk mengatasinya terdapat beberapa cara yang perlu dilakukan guna meredakan keluhan dan gejala yang muncul.
Penderita perlu istirahat yang cukup, memperbanyak minum air putih, mengompres area yang bengkak dengan air hangat atau air dingin guna meredakan rasa sakit, mengonsumsi makanan lunak, dan mengonsumsi pereda demam dan nyeri.
BACA JUGA Mengobati Inner Child yang Terluka pada Orang Dewasa, Begini Caranya!
Pencegahan Gondongan
Penyakit ini bisa dicegah dengan memberikan imunisasi measles, mumps, rubella (MMR) pada anak-anak. Vaksin MMR sendiri berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit campak, gondongan, dan rubella.
Vaksin ini perlu diberikan pada anak sebanyak dua kali, yaitu saat anak berusia 18 bulan dan saat anak berusia 5-7 tahun. Namun, jika imunisasi pertama belum sempat dilakukan saat usia 18 bulan, vaksin pertama masih dapat diberikan hingga anak berusia 3 tahun.
Jika belum pernah dilakukan pada masa kanak-kanak, vaksin MMR masih dapat diberikan pada usia dewasa. Pemberian vaksin MMR untuk dewasa disarankan bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus penyebab gondongan.
Selain itu, pencegahan gondongan juga bisa dilakukan dengan rutin mencuci tangan, tidak berbagi peralatan mandi atau makan, dan menerapkan etika batuk.
Editor: Ranto Rajagukguk