Masalah mata minus pada anak semakin meningkat di seluruh dunia. Hal ini terlihat dalam studi terbaru yang diterbitkan di British Journal of Ophthalmology, di mana menyebut prevalensi mata minus pada anak-anak dan remaja naik hingga tiga kali lipat antara tahun 1990 dan 2023.
Jika tidak ada tindakan pencegahan yang serius, diperkirakan jumlah kasus ini akan mencapai lebih dari 740 juta pada tahun 2050. Hal itu berarti lebih dari setengah remaja di dunia berisiko mengalami gangguan penglihatan tersebut.
Kebiasaan belajar di rumah, berkurangnya aktivitas luar ruangan, dan peningkatan penggunaan perangkat elektronik selama pandemi COVID-19 disebut-sebut menjadi penyebab utama. Selain itu, faktor genetik sejatinya juga berperan besar dalam perkembangan rabun jauh.
BACA JUGA: Di Umur Berapa Anak Bisa Membuat Keputusan Rasional? Ini Kata Ahli
Melansir Halodoc, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata anak dan menghambat perkembangannya. Berikut penjelasannya:
Rutin Memeriksakan Mata Sedari Dini
Bagi anak yang punya riwayat keluarga dengan mata minus, sebaiknya melakukan pemeriksaan mata rutin sejak usia dini. Deteksi dini bisa memperlambat perkembangan myopia, terutama jika ditemukan pada tahap awal.
Batasi Aktivitas Jarak Dekat
Jangan biarkan anak melakukan aktivitas yang melibatkan fokus pada objek dekat dalam waktu lama, seperti membaca buku, menggunakan ponsel, atau menonton televisi. Batasi durasinya maksimal tiga jam per hari.
Selain itu, pastikan pula anak beristirahat setiap 20 menit. Selama waktu istirahat tersebut, ajak mereka untuk melihat ke luar ruangan sekitar 20 detik guna mengurangi ketegangan mata.
BACA JUGA: dr Tirta Ungkap Pentingnya PWO Sebelum Lari, Apa Alasannya?
Kurangi Penggunaan Gadget sebelum Tidur
Paparan cahaya biru dari layar ponsel atau komputer dapat memicu kerusakan mata jangka panjang. Untuk itu, sebaiknya jauhkan perangkat elektronik dari anak setidaknya tiga jam sebelum tidur untuk melindungi penglihatan dan menjaga kualitas tidur mereka.
Perbanyak Aktivitas di Luar Ruangan
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan setidaknya 90 menit per hari di luar ruangan memiliki risiko mata minus yang lebih rendah. Sebab, paparan sinar matahari alami dipercaya dapat memperlambat perkembangan rabun jauh.
Karena itu, ajaklah anak untuk memperbanyak kegiatan di luar ruangan. Namun, pastikan pula anak tetap menggunakan perlindungan seperti tabir surya dan topi saat beraktivitas di luar.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah mata minus pada anak. Jika anak sudah terdiagnosis rabun jauh, penggunaan kacamata adalah langkah awal yang perlu dilakukan.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz