Katadata Insight Center (KIC) melakukan survei terkait COVID-19 kepada 1.061 pedagang pasar dari seluruh Indonesia. Hasilnya menyatakan bahwa keraguan masyarakat atas keamanan dan keampuhan vaksin COVID-19 menurun.
Hasil survei menyatakan bahwa sebanyak 39,2% responden pedagang sudah merasa lebih tenang terkait efektivitas vaksin dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu pula dengan 40,4% responden yang mengakui lebih tenang mengenai keamanan vaksin dibandingkan tahun sebelumnya.
Vivi Zabkie, Manajer Riset Katadata Insight Center mengatakan hanya tersisa kurang dari 10% yang masih khawatir mengenai efektivitas vaksin dan efek sampingnya. Selain itu, hanya kurang dari 1% saja yang sebelumnya tenang, namun menjadi khawatir akan kedua hal tersebut.
Hasil survei yang dilakukan terhadap pedagang pasar basah pada November tahun lalu juga menyatakan bahwa persepsi akan keamanan dan keampuhan vaksin membaik. Terdapat peningkatan pada presentase pedagang yang menyatakan setuju jika vaksin efektif dan aman.
“Pada survei Katadata pertama, sebanyak 17,8% pedagang menyatakan ragu akan efektivitas vaksin. Akan tetapi, setelah lima bulan kami lakukan sosialisasi, memberikan informasi yang valid, serta melakukan cek fakta hoaks, yang ragu akan efektivitas vaksin menurun menjadi 6,6%,” ujar Vivi.
Vivi menambahkan bahwa persepsi akan keamanan dan efektivitas ini dimonitor oleh Katadata untuk melihat pengaruhnya terhadap kesediaan vaksinasi. Seiring dengan hal tersebut, survey ini juga mengukur kesediaan vaksinasi pedagang.
“Jumlah yang mau divaksinasi meningkat dilihat dari hasil survei Katadata. kami juga lihat ada perubahan sikap. Kami menduga sikap pedagang ini sedikit banyak juga mencerminkan sikap masyarakat secara umum,” tambah Vivi.
Sementara itu, Suhendro, Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (Asparindo) mengatakan bahwa sekitar 95% pedagang pasar di seluruh Indonesia sudah menerima vaksinasi 1 dan 2. Saat ini, pedagang pasar sedang menunggu vaksinasi booster.
“Para pedagang pasar sudah terinformasi dan sadar bahwa vaksinasi itu merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Sebelumnya, mereka termakan oleh berita hoaks seputar vaksinasi. Setelah kami melakukan pilot project di sejumlah pasar selama beberapa hari, pada akhirnya mereka mau melakukan vaksinasi,” kata Suhendro.
Survei ini juga menunjukkan cakupan vaksinasi pada kalangan pedagang pasar membaik. Terlihat dari perbandingan cakupan vaksinasi pada survei tahap 1, yang mana hanya 32,4% responden yang melengkapi dosis vaksin kedua. Sedangkan pada survei tahap 2, sudah terdapat 78,2% responden yang melengkapi dosis kedua.
Editor: Sigit Kurniawan