Kawasan Industri 4.0 Senilai US$300 Hadir di Karawang

marketeers article
101730127 the abstract image of the engineer holding smartphone with hologram and the blurred power plant is backdrop. the concept of clean energy, futuristic, industrial4.0 and internet of things.

Kawasan industri 4.0 senilai US$ 300 juta siap dibangun di Karawang. Bernama Karawang New Industry City (KNIC), kawasan yang dikelola langsung oleh CFLD Indonesia ini diproyeksi membuka empat ribu lapangan pekerjaan baru.

“Hari ini, kita menyaksikan milestone besar dari CFLD International maupun sektor perindustrian di Indonesia. Kami mengapresiasi pembangunan KNIC ini, terlebih lagi sebagai kawasan industri yang diarahkan menuju kawasan industri 4.0,” papar Airlangg Hartarto, Menteri Perindustrian di Karawang, Kamis (20/06/2019).

KNIC akan dikelola oleh CFLD Indonesia sebagai anak perusahan CFLD International, perusahaan perencana, pengembang, dan operator kota industri baru berskala internasional.

Pembangunan KNIC yang meggelontorkan dana mencapai US$300 juta ini mampu menarik investasi hingga US$100 juta dari enam perusahaan yang telah berkomitmen menjadi tenant-nya. Investor tersebut antara lain berasal dari China, Taiwan, Jepang, dan Indonesia.

Dalam kesempatan ini, dilakukan groundbreaking enam perusahaan yang akan beroperasi,meliputi  PT Wook Global Technology, PT Ikimura Indotools Centre, PT Ruiyuan Karawang Industrial Innovation and Development, PT Wonderful Food International, PT Brightgene Biomedical Indonesia, dan PT Binamitra Kwartasedaya. Mereka di antaranya bergerak di sektor industri makanan, farmasi, kemasan, dan alat presisi.

Zhao Hongjing sebagai perwakilan CFLD International mengatakan, pihaknya bertekad ikut berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembangunan kawasan industri di Indonesia. “Kami dengan senang hati menyambut seluruh mitra kami di Karawang ini,” ujar Zhao.

KNIC dinilai memiliki lokasi strategis karena terletak 47 km di timur Jakarta dan berada tepat di tengah-tengah jalur ekonomi antara kota Jakarta dan Bandung. Apalagi didukung oleh  infrastruktur utama, seperti jalan tol Cikampek, LRT Jabodetabek, rencana kereta cepat Bandung Jakarta, tol elevated, Bandara Kertajati, dan Pelabuhan Patimban.

Kawasan industri ini memiliki luas sebesar 205 hektare serta akan dilengkapi dengan infrastruktur kelas dunia koneksi digital. Saat ini, telah dilengkapi kantor pengelola serta sarana dan prasarana seperti jalan, jaringan listrik, dan sarana pendukung lainnya.

Selain itu, akan disiapkan fasilitas yang dirancang khusus untuk mendukung program bangunan hijau, industri pangan, industri elektronika, industri logistik modern, serta ruang inovatif untuk industri kecil dan menengah (IKM).

Related