KB Financial Group, raksasa keuangan asal Korea Selatan (Korsel) memutuskan untuk menambah modal ke PT Bank KB Bukopin melalui skema rights issue. Rights issue tersebut sudah mendapat persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa (30/11/2022).
Robby Mondong, Deputy President Director KB Bukopin mengatakan aksi korporasi itu merupakan upaya KB Bukopin dalam menjaga kecukupan modal sesuai regulasi dan mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.
BACA JUGA: KB Bukopin Jaga Performa DPK Lewat Program Hadiah Langsung
“Langkah ini dalam rangka menjaga daya saing yang sehat dan kuat di industri keuangan nasional maupun regional, sehingga dapat memberikan nilai tambah baik kepada pemegang saham, karyawan, manajemen, serta pemegang kepentingan yang lebih luas,” kata Robby dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/12/2022).
Ia menjelaskan penambahan modal KB Bukopin tersebut akan dilakukan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT VII) dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue dengan menerbitkan saham baru seri B sebanyak-banyaknya 120 miliar lembar saham. Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut, bergantung pada keperluan dana KB Bukopin dan harga dari pelaksanaan PUT VII.
BACA JUGA: Tingkatkan Inklusi Keuangan, KB Bukopin Tekankan Edukasi Berkelanjutan
Dengan adanya tambahan struktur modal baru, KB Bukopin makin siap dan optimis dalam berkompetisi di layanan industri keuangan nasional. Adapun tingkat kecukupan pemenuhan modal minimum atau Capital Adequacy Ratio (CAR) KB Bukopin posisi September 2022 berada pada 17,59% (unaudited) atau telah sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71.
Sesuai dengan strategi KB Bukopin untuk tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan dibutuhkan tambahan modal guna mendorong pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Target KB Bukopin selanjutnya adalah tetap konsisten dalam pengembangan bisnis terutama pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta ritel.
Dengan dukungan dari pengembangan digitalisasi teknologi dan informasi, maka dalam jangka menengah diharapkan pertumbuhan bisnis makin menuju arah yang stabil untuk mencapai profitabilitas yang berkesinambungan.