Kookmin Bank menegaskan komitmennya untuk mendukung penguatan likuiditas dengan menggelontorkan dana segar ke Bank Bukopin. Bank asal Korea Selatan tersebut kini menjadi pemegang saham terbesar kedua dengan menguasai 22% saham Bank Bukopin.
“Akuisisi Kookmin Bank terhadap Bukopin merupakan langkah nyata dari optimisme terhadap kami. Melihat Bukopin sebagai bank penyalur kredit ritel dengan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan ke depannya,” ujar Direktur Operasi dan TI Bank Bukopin Adhi Brahmantya.
Kookmin Bank resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Bukopin lewat Penawaran Umum Terbatas IV (right issue) yang berjalan pada periode Juni-Juli 2018. Dalam proses tersebut, Kookmin Bank mengumpulkan Rp 1,46 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tahapan ini akan berdampak baik bagi permodalan dan perkembangan bisnis Bank Bukopin. Akuisisi ini juga mengindikasikan bahwa para pelaku pasar internasional masih memiliki kepercayaan tinggi terhadap industri perbankan di Indonesia.
Direktur Manajemen Risiko Bank Bukopin Jong Hwan Han mengungkapkan dalam waktu dekat Kookmin Bank ingin merealisasikan target menjadi pemegang saham pengendali baru Bukopin dengan kepemilikan minimal 51%.
Karenanya, Kookmin Bank akan memenuhi proses dan ketentuan yang berlaku baik di Indonesia maupun di Korea Selatan. Selain itu, Kookmin Bank juga harus menjadi standby buyer untuk mengambil rights dari pemegang saham lain.
Kookmin Bank merupakan bagian dari KB Financial Group dengan bank yang memiliki pencapaian net income terbesar di Korea Selatan sepanjang tahun 2019. KB Financial sendiri sudah mengembangkan bisnis ke pasar global dengan jaringan di Inggris, Amerika Serikat, hingga Selandia Baru. Sedangkan untuk ekspansi Asia Tenggara, KB Financial sudah menyentuh Kamboja, Vientam, Laos, Myanmar, dan Indonesia.
Editor: Ramadhan Triwijanarko