Kebanyakan Minum Kopi Bisa Bikin Kecanduan Kafein, Benarkah?

marketeers article
Ilustrasi minum kopi (Foto: 123rf)

Pernah merasa kesulitan fokus begitu berhenti minum kopi atau teh yang biasa Anda konsumsi sehari-hari? Kalau demikian, bisa jadi itu pertanda gejala putus kafein atau caffeine withdrawal yang termasuk sebagai salah satu masalah mental.

Hello Sehat menyebut sejatinya tidak ada istilah kecanduan kafein. Efek samping yang muncul akibat berhenti mengonsumsi zat itu dikenal sebagai caffeine withdrawal, sebagaimana tertulis dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5).

Salah satu gejala umum dari putus kafein adalah penurunan konsentrasi saat tidak minum kopi. Beberapa tanda lainnya adalah sakit kepala, mudah mengantuk, nyeri otot, mual, hingga gejala mirip depresi.

BACA JUGA: Rahasia Tubuh Langsing Roh Jeong Eui, Pilates hingga Smoothies

Gejala tersebut umumnya muncul 12 sampai 24 jam setelah konsumsi kafein terakhir dan dapat bertahan dalam 2-9 hari. Makin sering Anda minum kopi, kian besar pula kemungkinan Anda mengalami gejala putus kafein.

Lebih tepatnya, berikut adalah faktor yang memungkinkan seseorang mengalami caffeine withdrawal

Butuh Kafein untuk Fokus

Gejala putus kafein lebih mungkin dialami orang yang sulit berkonsentrasi tanpa mengonsumsi kafein atau orang yang membutuhkan kafein agar bisa fokus. Mereka mungkin akan mengalami gejala berat, ringan, atau bahkan tidak mengalami gejala sama sekali. 

BACA JUGA: 4 Mitos Tentang HIV yang Sering Bikin Penyintas Didiskriminasi

Konsumsi Kafein Berlebihan

Makin sering minum kopi, kemungkinan kian banyak dan parah gejala putus kafein yang Anda rasakan. Adapun kadar ‘banyak’ yang dimaksud merujuk studi dalam Mayo Clinic Proceedings (2013).

Penelitian tersebut menyebut batas konsumsi kafein yang aman bagi orang dewasa sekitar 400 mg. Takaran ini kira-kira setara dengan empat cangkir kopi.

Konsumsi Minuman Tinggi Kafein

Orang yang terbiasa mengonsumsi minuman tinggi kafein juga berpotensi mengalami caffeine withdrawal. Sebagai informasi, kandungan kafein dalam kopi sekitar 135 mg, minuman energi sekitar 160  mg, dan teh berkisar 15–40 mg. 

Dengan kata lain, makin besar kandungan kafein dari minuman yang biasanya Anda konsumsi, lebih besar pula risiko Anda mengalami gejala putus kafein.

Jika ingin berhenti mengonsumsi kafein tetapi sudah ketergantungan, mungkin jauh lebih sulit bagi Anda untuk menghindari gejala putus kafein. Meski begitu, Anda tetap harus mencobanya dengan mengurangi porsi minum kopi secara berkala.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS