Kurang dari satu bulan lagi, masyarakat muslim di seluruh dunia akan segera melangsungkan ibadah puasa di bulan Ramadan. Bulan suci ini selain menjadi medan perang umat muslim dalam mengendalikan hawa nafsu, juga menjadi medan perang bagi banyak brand.
Bagi brand, bulan Ramadan amat berpengaruh pada penyusunan strategi mobile marketing di ranah digital yang bertujuan berinteraksi dan mempertahankan pengguna. Riset Appsflyer yang melibatkan 220 juta instalasi dan 100 juta transaksi melalui aplikasi di segmen Hiburan, Keuangan, Gaming, Peta & Navigasi, E-commerce, Media Sosial, dan Travel menemukan beberapa temuan penting. Salah satunya adalah Indonesia masih memimpin tingkat pertumbuhan instalasi aplikasi di berbagai kategori.
Pada tahun 2017 dan 2018, ketiga negara (Indonesia, Singapura, dan Malaysia) yang disurvei secara rata mencatatkan pertumbuhan dalam instalasi aplikasi. Namun, Indonesia memimpin pertumbuhan pemasangan aplikasi dengan tumbuh hampir 20% dari tahun ke tahun. Selain itu, pertumbuhan pendapatan aplikasi e-commerce mengalami fluktuasi sebelum, sepanjang, dan setelah bulan Ramadan. Pendapatan aplikasi e-commerce meningkat menjelang bulan Ramadan dengan tingkat pertumbuhan sebesar 75% pada tahun 2017 dan 55% pada tahun 2018.
Dari berbagai kategori aplikasi, aplikasi travel menunjukkan pertumbuhan yang paling konsisten di bulan Ramadan. Aplikasi jenis ini, bersama dengan aplikasi media sosial dan messaging memiliki tingkat pertumbuhan pendapatan yang tinggi.
“Dulu orang biasanya akan menghabiskan uang dengan gadget, kendaraan, dan pakaian. Sekarang, travel telah menjadi salah satu prioritas utama mereka. Terlebih bagi mereka yang suka traveling,” ujar Dyah Wulandari, VP Performance Marketing Tiket.com.
Temuan lainnya adalah aplikasi e-commerce dan gaming memiliki tingkat retensi terbaik. Pengiklan di aplikasi gaming dan e-commerce memimpin tingkat retensi pengguna non-organik selama bulan Ramadan, masing-masing sebesar 3,6% dan 3,8%. Aplikasi belanja online juga menunjukkan tingkat retensi pengguna organik yang tinggi (4,1%) di hari ke-30 bulan Ramadan.
Biasanya, pembelian melalui aplikasi memuncak pada dini hari dan tengah hari. Pembelian melalui aplikasi e-commerce meroket naik sepanjang bulan Ramadan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Lonjakan ini tampak jelas mulai dari tengah malam, setelah waktu Isya, hingga pukul 5-6 pagi.
Di Indonesia, tingkat belanja melalui aplikasi meningkat hingga 526% pada dini hari sebelum waktu subuh. Selain itu, pembelian pada waktu tersebut lebih tinggi 45% dibandingkan saat antara pukul sebelas pagi hingga dua siang sebelum bulan Ramadan.
Editor: Sigit Kurniawan