Diskusi Strategis menjadi kegiatan rutin yang dilakukan MarkPlus Center for Tourism & Hospitality. Agenda tahunan tersebut dilaksanakan dalam rangka mengevaluasi pencapaian serta mengidentifikasi tantangan untuk pariwisata Indonesia. Hasil dari diskusi yang telah dimulai sejak tahun 2016 itu akan diserahkan secara resmi pada Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Hadir sebagai salah satu panelis, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani Mustafa. Dalam presentasinya, Rizki menjelaskan bahwa pariwisata berperan sebagai penyumbang devisa terbesar. Untuk tahun 2019 sendiri, industri pariwisata diperkirakan mampu memberikan sebesar US$ 20 miliar dan diharapkan dampaknya dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
Sejak tahun 2016, Kementerian Pariwisata, melalui Wonderful Indonesia, banyak mengantongi penghargaan. Rizki mengatakan hal tersebut membangun kepercayaan diri Indonesia. Menteri Pariwisata Arief Yahya juga terus menekankan pembaruan untuk kemajuan pariwisata Indonesia.
“Kami terus melihat perkembangan kompetitor. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah target. Kami memulai dengan menargetkan pasar dari negara tetangga. Hal tersebut dapat menjadi lebih efektif, karena kedekatan jarak mereka untuk menjangkau Indonesia lebih mudah,” ujar Rizki, Rabu (13/03/19) di Philip Kotler Theatre, MarkPlus Main Campus.
Dengan menghadirkan Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, Kementerian Pariwisata telah melakukan berbagai upaya untuk menarik wisatawan. Di tahun 2019, Indonesia menargetkan 20 juta wisatawan mancanegara. Tentunya, untuk mewujudkan hal tersebut perlu dikembangkan kembali inovasi yang berbeda dan tidak biasa.
Editor: Eko Adiwaluyo