Industri perusahaan rintisan (startup) masih beradarah-darah dalam mempertahankan bisnisnya. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali terjadi pada usaha ini.
Sayurbox, startup e-grocery mengumumkan telah melakukan PHK terhadap 5% pekerjanya dari keseluruhan organisasi. Upaya tersebut dilakukan untuk mengejar pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
BACA JUGA: Pola Pikir UKM Hari ini Banyak Berkiblat ke Startup Model yang Berisiko Tinggi
Amanda Susanti, Co-Founder and Chief Executive Officer Sayurbox mengatakan keputusan PHK terpaksa dilakukan sebagai bagian untuk menjadi perusahaan yang mandiri secara finansial dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang di tengah tantangan makro ekonomi global. Dia memastikan semua karyawan yang terdampak akan mendapatkan hak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi para konsumen, mitra pengemudi serta ribuan petani dan produsen lokal yang bekerjasama dengan kami dan supaya bisnis bisa sustainable dalam jangka panjang,” kata Amanda melalui keterangannya, Rabu (7/12/2022).
BACA JUGA: Susul GoTo dan Ruangguru, SIRCLO PHK 8% Karyawan
Menurutnya, perusahaan juga memberikan sejumlah program pendampingan yang dapat membantu karyawan yang terdampak untuk mendapatkan kesempatan dalam mencari pekerjaan baru. Perusahaan menyediakan akses ke platform pencarian pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki lowongan kerja.
Sayurbox menyediakan pula akses Sayur Alumni Support, yang mana karyawan yang terdampak dapat mengunggah curriculum vitae (CV) mereka sehingga bisa diberikan ke potential employers, seperti investor, partner, recruitment agency dan perusahaan lain yang memiliki lowongan pekerjaan. Selain itu, karyawan yang terkena dampak efisiensi juga masih dapat menggunakan asuransi serta hak karyawan lainnya sampai dengan akhir bulan masa mereka bekerja.
Karyawan yang terdampak juga dapat mengakses berbagai workshop khusus yang dirancang oleh tim Human Capital Sayurbox guna menjadi bekal selama pascaefisiensi. Amanda memastikan akan memberikan layanan yang terbaik, tidak hanya kepada pelanggan, namun juga kepada para petani yang menjadi mitra. Sayurbox juga memastikan seluruh layanan tidak akan terganggu dan terus beroperasi seperti biasa.
“Keputusan efisiensi karyawan ini tidak ada hubungan sama sekali dengan kinerja dari masing-masing individu atau tim manapun, tetapi memang dikarenakan oleh rasionalisasi dan restrukturisasi dari bisnis e-grocery Sayurbox agar tetap dapat berkelanjutan dalam jangka panjang,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk