Kejepang-jepangan, Branding Merek Home Appliances Asal Cina FLiFE
Merek peralatan rumah tangga kecil (small home appliances) asal Cina, FLiFE memilih membangun citra dengan nuansa layaknya merek asal Jepang.
Stigma kuat merek Jepang yang dikenal soal kualitasnya pada produk perangkat rumah tangga kecil menjadi latar belakang pendekatan yang dilakukan FLiFE ini.
FLiFE merupakan sister company dari merek pendingin ruangan atau AC asal Cina Gree Indonesia. Berumur satu tahun beroperasi di Indonesia, FLiFE berhasil membangun gaya, desain, hingga kemasan visual marketing bak merek Jepang berkat bantuan desainer ternama asal Negeri Tirai Bambu tersebut.
“Branding strategi kami lebih condong ke-Jepang-an. Produk-produk berkualitas bagus yang ada di pasar Indonesia bisa dibilang berasal dari Jepang dan Korea,” ungkap Catrin, Branding Manager PT Gree Indonesia kepada Marketeers.
Menurutnya, merek-merek Jepang dan Korea yang hadir di Indonesia kerap mendapat dukungan teknologi dari negara asalnya.
“Meski begitu, pabrik kami di Zhuhai juga memproduksi beberapa produk untuk brand asal Jepang. Dukungan teknologi juga kami dapatkan untuk kedua merek kami di Indonesia dan sudah lolos standarisasi,” tambah Catrin.
Dalam mendukung strateginya ini, FLiFE menggandeng desainer top Jepang Kairi Eguchi. Pria asal Jepang ini telah melayani desain merek dan produk untuk beberapa merek top dunia seperti Panasonic dan Sharp, dimana level desainnya telah berada di level papan atas.
“Di sini, kami pakai jasanya untuk urusan desain yang akan kami maksimalkan di desain produk serta merek,” lanjut Catrine.
Menurut laporan perusahaan, FLIFE sebagai merek peralatan dapur modis telah terdaftar di Jepang, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan negara-negara Asia Pasifik lainnya.
Dalam membangun merek, FLiFE memperkuat citra sebagai merek yang hanya mengembangkan produk dengan kualitas tinggi, desain yang modis, dan produk yang memiliki performa teknologi yang tinggi. FLIFE membangun pesan agar konsumen memiliki kehidupan yang sehat, bahagia, dan dinamis dalam kehidupan.
Stigma terhadap produk Cina
Jika melihat satu hingga dua dekade lalu, stigma produk Cina di Indonesia bisa dibilang kurang baik. Hal ini diakui pula oleh Catrin. Stigma ini ia rasakan ketika Gree pertama kali menjejakkan kaki di pasar Indonesia.
“Hari ini, stigma produk Cina yang dianggap berkualitas rendah sudah tidak terjadi. Mungkin tujuh tahun lalu, kami masih mendapatkan keraguan konsumen soal kualitas Gree,” ujar Catrin.
Namun, keraguan tersebut Gree jawab dengan menghadirkan kualitas dan durablitas produk, hingga layanan purna jual dengan servis yang cepat, suku cadang yang memadai, dan panjang garansi.
“Soal garansi, kami memberikan garansi untuk produk small appliances ini sampai 2 tahun, lebih lama dibanding merek pesaing. Jaringan kami juga terus diperluas yang kini telah mencapai 200 jaringan mitra diler,” tutup Catrin.