Kelangkaan piranti chip semikonduktor, yang memberi kendala bagi berbagai sektor industri, seperti elektronik dan otomotif, diramalkan baru usai pada tahun 2023 mendatang. Salah satu pandangan terkait hal tersebut datang dari petinggi perusahaan teknologi asal Jerman, Infineon, sebagai salah satu produsen perangkat chip tersebut.
Infineon mengungkap langkahnya mengurai masalah kelangkaan chip semikonduktor dengan meningkatkan kapasitas produksi, sehingga masalah itu bisa usai pada tahun 2023 nanti. Keputusan itu membuat Infineon berniat melakukan investasi lebih besar pada fasilitas produksinya di Austria, sembari berharap adanya perkembangan positif pada periode akhir tahun ini.
“Saya memperkirakan perusahaan kami akan mampu memenuhi semua permintaan (chip semikonduktor) secara optimal pada tahun 2023 mendatang. Permasalahan ini bisa jadi terselesaikan sepenuhnya pada tahun depan,” kata Automotive Division President Infineon Peter Schiefer seperti dilansir dari laman Autoevolution.
Pengembangan kapasitas produksi atau pembuatan pabrik baru menjadi salah satu upaya dari berbagai perusahaan agar kelangkaan chip semikonduktor bisa sepenuhnya usai pada tahun 2023. Bahkan, sejumlah produsen otomotif di Eropa dan Amerika Serikat mempertimbangkan untuk melakukan riset hingga merakit piranti buatannya sendiri.
Pemerintah Amerika Serikat belakangan turut menjadikan isu kelangkaan chip semikonduktor sebagai prioritas dan menargetkan masalah itu usai pada 2023 nanti. Departemen Perdagangan Amerika Serikat akan merilis studi mereka terkait problem keterbatasan suplai chip yang dilakukan tahun lalu agar Kongres Amerika Serikat memberi lampu hijau pada kebijakan pendanaan yang dibutuhkan sektor industri terkait.
Departemen Perdagangan Amerika Serikat menyebut riset mereka dilakukan pada September 2021 dengan melakukan diskusi yang melibatkan pelaku sektor manufaktur dan perusahaan lain. Seluruh peserta atau responden dalam riset tersebut turut mengumpulkan sejumlah data, mengenai adanya hambatan rantai pasokan chip yang mereka alami.
“Amerika Serikat mengalami kelangkaan suplai chip semikonduktor akibat naiknya permintaan, sehingga harga komoditas tersebut melonjak dan berpotensi mengancam perekonomian secara luas apabila tidak ditangani dengan menambah suplai domestik,” kata Sekretaris Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo seperti dilansir dari Reuters.
Kebutuhan suplai domestik itu rencananya bisa meningkat berkat langkah perusahaan seperti Intel, yang menanamkan investasi senilai US$ 20 miliar untuk membangun komplek pabrik prosesor baru di Ohio. Hanya saja, CEO Intel Pat Gelsinger menyebut pihaknya belum dapat melakukan produksi setidaknya dalam dua tahun ke depan.
Editor: Eko Adiwaluyo