Kemala Home Living Bangun Bisnis Berkelanjutan dengan Dukungan Digital
Kemala Home Living merupakan bisnis yang bergerak di bidang kriya dan aksesoris rumah Indonesia yang menerapkan prinsip berkelanjutan dalam praktik usahanya. Untuk meningkatkan efisiensi operasional, merek ini pun memahami pentingnya pemanfaatan teknologi menjadi solusi.
Pada awalnya, seluruh proses produksi hingga pemasaran dilakukan oleh Dian bersama suami saja. Sampai akhirnya pada tahun 2018, bersama enam orang karyawan dan mitra bisnisnya, Kemala Home Living berhasil berkembang dan membentuk perusahaan sendiri.
BACA JUGA: Godiva Perkenalkan Rangkaian Koleksi Hampers Akhir Tahun
Kemala Home Living tidak hanya mengandalkan platform daring dalam melakukan penjualan, tapi juga toko fisik yang berlokasi di Jalan Benda No. 54 A, Kemang, Jakarta Selatan. Mereka pun menggunakan platform O2O Moka untuk membantu operasional.
Sistem Moka yang merupakan bagian dari GoTo Financial ini membantu mereka menghindari human error. Selain itu, memudahkan koordinasi internal antartim dengan fungsi yang berbeda.
BACA JUGA: Eduqat Dukung Kemajuan Tenaga Pendidik dan Kreator Edukasi
“Kami memilih untuk menggunakan aplikasi Moka yang tidak hanya memudahkan transaksi pelanggan, namun juga menyediakan laporan penjualan yang komprehensif. Setelah menggunakan Moka pada tahun 2018, omzet kami meningkat lebih dari 100% di tahun berikutnya,” kata Dian.
Kemudahan operasional secara digital ini menjadi penting. Terlebih lagi, fokus akselerasi bisnis Kemala Home Living saat ini tidak hanya melayani pelanggan lokal, namun juga melayani pesanan dari berbagai negara seperti Singapura, Brunei, Jepang, Australia dan beberapa negara Eropa.
Tidak hanya kemudahan operasional secara digital, Moka sebagai bagian dari Grup GoTo juga terus mendukung bisnis berkelanjutan melalui komitmen the Three Zeros, yakni mewujudkan Zero Emissions, Zero Waste, dan Zero Barriers pada tahun 2030.
Dalam mengembangkan produk-produk yang dijualnya, Kemala Home Living selalu mengutamakan daya tahan dan kualitas produk sekaligus memilih material yang lebih ramah lingkungan. Saat ini, produk-produk berbahan dasar kayu 100% menggunakan kayu Perhutani yang pengelolaan hutannya dijamin menggunakan sistem sustainable forest management dan telah tersertifikasi oleh Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).
Tidak hanya berusaha meningkatkan kesadaran sustainability pada masyarakat, mereka juga berpendapat bahwa mengedukasi dan menanamkan nilai-nilai keberlanjutan kepada karyawannya merupakan hal yang penting. Namun, mereka juga menyadari bahwa hal tersebut menantang karena kesadaran itu tidak bisa dimiliki secara instan dan harus datang dari pribadi masing-masing.
Dian berpendapat bisnis bukan hanya sekadar mengejar keuntungan tetapi juga penting untuk memastikan penerapan value diresapi oleh seluruh karyawan dalam menjalankan keseharian operasional bisnis.
Editor: Ranto Rajagukguk
