Samsung kembali merebut posisi pertama dalam penjualan smartphone secara global dalam kuartal pertama pada 2024. Meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya, penurunan penjualan Samsung masih membantu perusahaan merebut posisi pertama pada pangsa pasar global.
Menurut data yang dihimpun oleh IDC, Samsung melakukan pengiriman ponsel pintar sebanyak 60,1 juta unit sepanjang kuartal pertama pada 2024. Jumlah pengiriman tersebut membuat Samsung meraih pangsa pasar sebanyak 20,8%.
Sementara rivalnya, Apple, pada kuartal pertama tahun 2024, perusahaan melakukan pengiriman ponsel pintar sebanyak 50,1 juta unit, selisih 10 juta unit dengan Samsung. Pengiriman ini turun sebanyak 9,6% bila dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun 2023, dengan pengiriman sebanyak 55,4 juta unit.
BACA JUGA: Saingi Google Assistant, Samsung Kembali Kembangkan Bixby
Posisi pertama yang direbut kembali oleh Samsung hanya untuk kuartal pertama saja. Posisi raja ponsel pintar nantinya akan ditentukan setelah tahun 2024 berakhir, dengan menggabungkan data pengiriman kuartal pertama hingga kuartal keempat.
Pada tahun 2023, Apple mengalahkan Samsung dengan mengirimkan 234,6 juta unit iPhone sepanjang tahun. Samsung harus menerima kekalahan, karena hanya mampu mengirimkan ponsel pintar sebanyak 226,6 juta unit.
BACA JUGA: Belajar dari Apple, Jepang Akan Naikkan Denda Praktik Monopoli
Selain persaingan antara Samsung dengan Apple, yang menarik perhatian dari laporan IDC adalah Transsion Group. Transsion mencatat pengiriman yang melonjak sebanyak 84,9% dibanding kuartal yang sama pada tahun sebelumnya.
Namun, lonjakan pengiriman yang signifikan tersebut belum mampu menggeser posisi Transsion dari urutan keempat. Di atasnya, Xiaomi masih memegang posisi ketiga, dan juga mengalami kenaikan pengiriman yang signifikan sebanyak 33,8% dibandingkan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada posisi kelima, OPPO mengalami penurunan pengiriman ponsel pintar sebanyak 8,5% dibanding kuartal yang sama pada tahun sebelumnya.
Editor: Eric Iskandarsjah
