Biofarma Group terus melakukan pengembangan dan peningkatan potensi bisnis. Melalui anak usahanya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF), menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Sinopharm di Beijing untuk pengembangan Bahan Baku Obat (BBO), Traditional Chinese Medicei (TCM), dan Project Platform TB. Nota Kesepahaman tersebut ditandantangani oleh Direktur Utama KAEF David Utama dan President Sinopharm International Zhou Song, disaksikan oleh Direktur Utama Holding BUMN Farmasi Honesti Basyir dan Chairman of Sinopharm Liu Jingzhen.
“Biofarma Group telah menjalin berbagai global collaboration sebagai upaya meningkatkan ketahanan kesehatan farmasi nasional. Saat ini, produk dan layanan Biofarma Group telah digunakan di lebih dari 150 negara,” kata Honesti Basyir Direktur Utama Holding BUMN Farmasi dalam keterangan persnya.
Ia menambahkan, Biofarma Group telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan global lainnya, di antaranya Perusahaan Farmasi Inggris, Profactor Pharma untuk pengembangan blood product, Recombinant Factor VIII, kerja sama Bio Farma dengan Google Cloud, Fitbit, dan Connectedlife pada inisiatif kesehatan digital baru. Ada pula kerja sama dengan MSD untuk memproduksi secara lokal vaksin 4-valent human papillomavirus (HPV), sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui sinergi, inovasi, dan kolaborasi.
“Dengan ditandatanganinya MOU antara KAEF dengan Sinopharm ini tentunya menjadi kesempatan yang baik bagi Biofarma Group untuk terus menjaga ketahanan kesehatan bangsa. Hal ini sejalan dengan salah satu program utama Kementerian Kesehatan yaitu meningkatkan ketahanan kefarmasian dan alat Kesehatan,” ungkapnya.
Honesti mengatakan, salah satu agenda peningkatan ketahanan sektor farmasi adalah meningkatkan pemenuhan kebutuhan Bahan Baku Obat (BBO)/Active Pharmaceutical Ingredients (API) kimia, produk biologi, vaksin, produksi dalam negeri. Vaksin IndoVac produksi Bio Farma merupakan salah satu hasil nyata kemandirian industri farmasi nasional dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 90%.
Direktur Utama KAEF David Utama menyampaikan bawa Kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi antara Kimia Farma dengan Sinopharm yang telah terjalin baik sewaktu penanganan COVID-19. Kimia Farma mendukung ketahanan Kesehatan nasional, salah satunya dengan penguatan dan percepatan Bahan Baku Obat (BBO).
“Kesepakatan ini juga merupakan bentuk hubungan bilateral kedua negara untuk meningkatkan danmendorong transformasi industri kesehatan. Saat ini, Kimia Farma telah memproduksi 14 BBO dan kami tingkatkan terus,”ujar David.