Kembangkan Ekosistem Hijau, PLN Gandeng 5 Perusahaan Dunia

marketeers article
Penandatanganan MoU antara PLN dan 5 perusahaan energi global di acara Enlit Asia 2023 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Selasa (14/11). (Dok. PLN)

PT PLN (Persero) menjalin kerja sama dengan lima perusahaan dunia untuk mengembangkan ekosistem hijau di Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk mempercepat transisi energi di Tanah Air.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menuturkan nota kesepahaman (MoU) yang diteken perseroan bersama lima perusahaan di antaranya PT Hitachi Sakti Energy Indonesia, Electricite de France SA (EDF), GE Vernova, The Danish Energy Agency dan China Southern Power Grid International (HK) Co., Ltd. Melalui kolaborasi ini, PLN akan memperoleh dukungan dalam menjalankan transisi energi untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060.

BACA JUGA: PLN Klaim PLTS Terapung Cirata Mampu Turunkan Emisi 214 Ribu Ton

“Dengan kolaborasi ini, kita tidak hanya akan mampu memetakan setiap tantangan yang ada, tetapi juga mampu mengatasi setiap tantangan tersebut. Sehingga, misi besar transisi energi bisa terwujud,” kata Darmawan melalui keterangannya, Jumat (17/11/2023).

Berbagai upaya mencapai misi besar ini terlihat dari MoU yang dijalin PLN dengan lima perusahaan tersebut. Seperti MoU PLN dengan HK dalam menjajaki peluang kemitraan jangka panjang untuk pengembangan High Voltage Direct Current (HVDC), pumped storage, interkoneksi antarpulau, hingga smart grid.

BACA JUGA: PLN Bangun PLTS Berkapasitas 50 MW di Wilayah IKN

Selanjutnya, MoU PLN dengan EDF, GE Vernova, dan The Danish Energy Agency akan melingkupi joint study melalui pertukaran informasi dalam berbagai hal untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

Berbagai kolaborasi ini searah dengan identifikasi perseroan terkait tantangan mismatch sumber energi baru terbarukan (EBT) yang terisolasi dengan pusat demand listrik di perkotaan.

“Kami telah mengidentifikasi adanya mismatch antara potensi EBT yang besar dengan pusat demand (listrik). Kami sedang dalam proses merancang pembangunan green enabling transmission line untuk memfasilitasinya,” ujarnya.

Darmawan menambahkan tantangan berikutnya datang dari listrik EBT yang bersifat intermittent, fluktuatif dipengaruhi perubahan cuaca. Dalam hal ini, PLN siap membangun smart grid yang dilengkapi dengan flexible generation, smart transmission, smart distribution, hingga smart meter.

Untuk menyukseskan seluruh upaya tersebut, PLN telah merancang Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Melalui ARED, pengembangan green enabling transmission line dan smart grid akan terus didorong untuk memperkuat sistem suplai listrik hijau di Indonesia.

“Ini adalah tantangan global, kita harus mengatasinya dengan cara yang terpadu. Komunitas global harus bersatu untuk mengatasi tantangan perubahan iklim,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related