Usaha kecil dan menengah (UKM) semakin memainkan peranan penting bagi pergerakan roda ekonomi Indonesia. Itu artinya, UKM perlu senantiasa diperhatikan. Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, kompetensi dan kapabilitas yang dimiliki para birokrat atau Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menggelar pelatihan bisnis bagi UKM masih dinilai tidak optimal.
“Sehingga, ke depannya pelatihan bisnis UKM yang digelar para birokrat dan ASN akan dihentikan.Kami akan mengubah pendekatan dalam pengembangan UKM. Salah satunya meniadakan pelatihan-pelatihan yang dilakukan para birokrat,” ungkap Teten.
Ia menambahkan praktik seperti itu sudah mulai diubah, terlebih lagi dengan perkembangan teknologi digital, khususnya terkait model bisnis saat ini. Setiap sektor usaha dituntut masuk ke ekosistem digital. Oleh sebab itu, pemerintah melibatkan inkubator bisnis yang telah berpengalaman mengembangkan perusahaan rintisan atau startup untuk membimbing UKM Go Digital.
“Bekerja sama dengan inkubator bisnis sangat diperlukan, baik di kampus maupun swasta. Ini merupakan pendekatan kami, pemerintah tak hanya fokus pada pembiayaan, tapi juga ikut mendampingi,” tambahnya.
Teten menegaskan, masuknya ke ekosistem digital memungkinkan UKM untuk mendapatkan akses permodalan dan pembiayaan lebih besar. Perkembangan teknologi finansial (fintech) telah mampu memfasilitasi kebutuhan kelompok yang unbankable.
Menariknya, selain penyedia pembiayaan digital seperti fintech lending ternyata banyak modal ventura asing berminat untuk berinvestasi bisnis UKM di Indonesia, namun tertahan oleh ketidakpunyaan legalitas dokumen, visibilitas dan rencana bisnis yang minim.
Oleh sebab itu, pemerintah tengah mencoba menarik modal ventura asing untuk masuk ke dalam ekosistem UKM. Salah satunya ialah Kementerian Koperasi dan UKM menggelar Fund Festival. Pada praktiknya, menggandeng Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dan juga Orbit Future Academy dan segelintir pihak lain dalam membangun model bisnis UKM lebih adaptif dengan perkembangan ekonomi digital.
“Saat ini, pemerintah tengah menggodok peraturan terkait kewirausahaan memperkuat integrasi sistem inkubasi bisnis yang terhubung dengan akses pembiayaan. Melalui program ini emungkinan besar akan melahirkan entrepreneur baru,” tegas Teten.
Editor: Eko Adiwaluyo