China Indonesia Management Association (CIMA) mewakafkan 5.000 eksemplar Al-Quran kepada Kementerian Agama. Penyerahan secara simbolis dilakukan di Kantor Kementerian Agama oleh Chairman CIMA Arief Harsono didampingi Co-Founder CIMA Hermawan Kartajaya, Senin (15/03/2021).
“Wakaf Al-Quran kepada Kemenag merupakan wujud kepedulian pengusaha Tiongkok dan Indonesia kepada wujud keberagaman sekaligus untuk memenuhi kebutuhan Al-Quran di Indonesia. Kami berharap 5.000 Al-Quran ini menjadi langkah awal dalam menghargai agama dan budaya di Indonesia,” tutur Arief yang juga Ketua Umum Permabudhi.
Penyerahan Al-Quran sendiri seharusnya dilakukan pada acara Cross Cultural Dialogue Series 1: Understanding Indonesian Muslims Culture, Sabtu (13/03/2021) lalu. Namun, diundur karena Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berhalangan hadir secara langsung.
Tetapi, pada acara seri dialog yang digelar virtual tersebut, Yaqut sempat menyampaikan sambutannya dan membahas sedikit isu tentang toleransi di Indonesia. “Berbagai riset yang dilakukan oleh banyak lembaga menunjukkan ada gejala meningkatnya intoleransi. Meski demikian, kita tidak perlu khawatir berlebihan karena tren ini belum menjadi arus utama masyarakat Indonesia,” katanya.
Dalam acara penyerahan Al-Quran dari CIMA, Yaqut menyatakan dukungan terbentuknya MarkPlus Islamic yang dicetuskan Hermawan Kartajaya. Unit bisnis ini merupakan wujud dukungan terhadap keinginan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama Global Islamic Economy.
Pada akhir tahun 2020, MarkPlus Inc. membantu perumusan brand strategy salah satu kawasan industri halal di Indonesia. Melihat besarnya potensi pasar Islam di Indonesia, MarkPlus, Inc. ingin menyembatani para investor dan perusahaan yang ingin memperkuat Global Islamic Economy di Indonesia.