Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menegaskan keberhasilan menciptakan wirausaha bukan sekadar karena faktor keturunan. Mereka berhasil karena dibentuk, dicetak, dan dipupuk sejak dini.
“Ini menjadi tanggung jawab kami sebagai pemerintah untuk menciptakan program-program yang bisa membantu generasi muda menjadi wirausaha,” kata Arif Rahman Hakim, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM dalam keterangannya, Senin (12/12/2022).
BACA JUGA: Amartha Genjot Digitalisasi UKM Sumbar lewat Pemanfaatan Aplikasi
Dia melakukan dialog interaktif dalam acara Young Entrepreneur Wanted di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Tujuan kegiatan ini adalah menjaring dan mengubah pola pikir para mahasiswa agar setelah lulus nanti tergerak dan berminat menjadi wirausaha
Terlebih lagi, Kemenkop UKM diberikan mandat untuk bisa menumbuhkan 1 juta wirausaha produktif di Indonesia. Dia mengharapkan para mahasiswa yang dulu trennya selalu ingin menjadi pegawai, sekarang sudah banyak yang mengubah cita-cita ingin menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan menjadi wirausaha.
BACA JUGA: ASEAN SME Academy 2.0 Perkuat UKM di Kawasan ASEAN dengan CI-EL
Setiap tahun dinyatakan ada 1,9 juta lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang tak tertampung di perguruan tinggi. Adapun lulusan perguruan tinggi yang masuk ke dunia kerja setiap tahunnya sebesar 1,2 juta orang.
“Tentunya, ini membutuhkan lapangan pekerjaan. Kalau kita semua orientasinya mencari pekerjaan, lantas siapa yang menciptakan pekerjaan,” ujar dia.
Oleh karena itu, Kemenkop UKM membuat struktur organisasi yang baru dengan menghadirkan Deputi Bidang Kewirausahaan guna bertugas khusus membangun dan menumbuhkan kewirausahaan. Dengan demikian, target menumbuhkan 1 juta wirausaha baru dapat tercapai melalui kebijakan-kebijakan yang dihadirkan oleh Deputi Bidang Kewirausahaan.
Arif meyakini para mahasiswa ISI Yogyakarta bisa membantu meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia hingga bisa menembus level 5%.
“Saya yakin karena wajah-wajah pengusaha tampak pada mahasiswa di sini yang terlihat kreatif dan inovatif. Jadi, sudah bisa kelihatan yang bisa menciptakan produk-produk,” ucapnya.
Setelah Young Entrepreneur Wanted ini, dia mendorong ISI Yogyakarta memiliki inkubator, sebagai tempat yang diandalkan untuk para mahasiswa menjadi wirausaha. Melalui inkubator ini, ISI mulai menata program untuk mewujudkan mahasiswa menjadi wirausaha.
“Yang mau jadi pengusaha juga sudah dipersiapkan sejak awal. Tinggal mencari dan dipersiapkan skema pemodalnya,” tutur Arif.