Kemenparekraf Atasi Emisi Karbon dengan Menggandeng Jejak.In

marketeers article

Persoalan lingkungan menjadi salah tantangan bagi proses pembangunan pariwisata berkelanjutan. Salah satunya persoalan karbon. Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atasi emisi karbon dengan menggandeng Jejak.in untuk meluncurkan aplikasi Carbon Footprint Calculator dan offsetting. 

Program tersebut merupakan upaya Kemenparekraf dalam pengimbangan nilai emisi dengan menyerap jejak karbon demi membantu mencegah dampak buruknya pada iklim. Selain itu, kolaborasi ini digelar dalam rangka penguatan reputasi pariwisata menjelang Presidensi G20.

“Kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif harus memiliki intensi, khususnya terkait dengan isu-isu lingkungan yang menjadi isu utama kita. Kami pastikan, gerakan ini menjadi gerakan nasional yang mampu mengatasi aneka krisis akibat perubahan iklim dan mencapai pembangunan berkelanjutan,” ujar Sandiaga Uno, Menteri Parekraf, dalam konferensi virtual pekan lalu.

Menurut Sandiaga, industri pariwisata secara global menyumbang delapan persen dari emisi karbon dunia. Sebab itu, ia mengajak wisatawan memperhatikan jejak karbon saat berwisata demi kelestarian lingkungan.

“Keberlanjutan ekonomi, budaya, dan lingkungan berkaitan satu sama lain. Ini sesuai dengan tren pariwisata yang mengusung personalisasi, kustomisasi, dan lokal,” kata Sandiaga.

Arfan Arlanda, CEO Jejak.In berharap gerakan ini bisa terselenggara secepatnya agar memberikan dampak besar untuk Indonesia.

Pada fase awal, Kemenparekraf mengajak masyarakat untuk menyerap jejak karbon dengan menambah jumlah pohon di lingkungan sekitar. Dengan upaya Kemenparekraf atasi emisi karbon ini, harapannya gerakan pariwisata berkelanjutan bisa menjadi gerakan bersama seluruh pemangku kepentingan sektor pariwisata.

 

Related

award
SPSAwArDS