Kementerian Perindustrian (Kemenperin) proaktif untuk menumbuhkan pelaku industri di bidang animasi, digital content, dan industrial internet of things (IIOT). Upaya ini adalah bagian dari peran Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Bali, yang merupakan salah satu unit kerja di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin.
Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan mengatakan BDI Denpasar ini juga mempunyai spesialisasi penunjang industri berbasis aplikasi, pengembangan permainan, dan kerajinan atau kriya. Ia berharap program dan kegiatan yang dilaksanakan di BDI Denpasar berjalan baik.
“Kami berharap dapat sesuai tagline, yaitu One Unit Vocational, One Great Achievement. Ini dalam rangka mendorong setiap unit pendidikan vokasi Kemenperin memiliki paling prestasi luar biasa,” kata Masrokhan dikutip, Minggu (28/5/2023).
Program yang telah berjalan meliputi diklat animasi sejak tahun 2015. Sampai tahun 2022, total lulusan diklat animasi di BDI Denpasar sebanyak 9.481 lulusan. Diklat program ini berbasis kompetensi sistem 3 in 1, yakni pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan.
Di samping itu, setiap tahunnya, Inkubator Bisnis BDI Denpasar membina sekitar 10-20 tenant atau startup yang bergerak di bidang konten digital, animasi, games, berbasis pemograman, serta kriya (kerajinan).
BACA JUGA:Kemenperin Dorong Kawasan Industri Terapkan Teknologi 4.0
“Harapannya setelah selesai mengikuti program inkubasi ini, para startup tersebut dapat menjadi usaha yang mandiri,” ujar dia.
Saat ini, Inkubator Bisnis BDI Denpasar sedang melaksanakan kegiatan IP BOOTCAMP secara offline pada 2 Mei-9 Juni 2023. IP Bootcamp merupakan program pelatihan intensif untuk pengembangan intellectual property (IP) dengan para pengajar berpengalaman.
Tim yang berhasil lolos hingga tahap akhir akan mendapatkan kesempatan menjadi tenant Inkubator Bisnis BDI Denpasar. Peserta yang sedang mengikuti IP Bootcamp saat ini terdapat enam tim, yakni Namona Studio dari Yogyakarta, Draaw (Padang), Kreasilab.id (Jakarta), Guritama (Padang), La Fleur Studio (Bali), dan Pixli Studio (Bali).
BACA JUGA:Kemenperin Klaim Industri Kerajinan RI Kuasai 2,5% Pasar Dunia
Kepala BDI Denpasar Ali Khomaini mengatakan selama IP Bootcamp offline, yang dipelajari adalah proses pra-produksi animasi IP masing-masing studio untuk portofolio yang terdiri atas penulisan cerita dan pembuatan scenario, desain karakter, voice over, serta pembuatan storyboard dan animatic.
Setelah IP Bootcamp offline tersebut selesai, akan dilanjutkan inkubasi bisnis secara hybrid sampai dengan bulan Desember 2023.
“Kegiatan inkubasi bisnis ini meliputi mentoring pembimbingan produksi dan mentoring manajemen dan bisnis,” kata Ali.
Ia menambahkan BDI Denpasar telah menjalin kerja sama dengan industri termasuk studio animasi yang tersebar di berbagai daerah Indonesia. Kolaborasi yang dilakukan, antara lain terkait pelaksanaan diklat 3 in 1, penyusunan modul dan kurikulum pembelajaran diklat, serta narasumber dalam penyelenggaraan workshop dan seminar.
Editor: Ranto Rajagukguk