Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI mendorong produksi motor listrik (electric vehicle/EV) menggunakan 50% tingkat komponen dalam negeri (TKDN) atau konten lokal. Tujuannya agar kendaraan yang diproduksi bisa masuk dalam lembaga kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah (LKPP).
Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI mengungkapkan, selain bisa masuk LKPP penggunaan 50% konten lokal bertujuan pula agar industri motor listrik nasional bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Apalagi, Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah memasang target bisa memproduksi 2 juta unit EV pada 2025.
“Angka 50% konten lokal itu bukan karena saya yang menginginkan. Tapi, agar produk-produk dari asing bisa masuk dalam LKPP atau e-Katalog. Nilai konten lokal itu agar produsen bisa menciptakan pasar baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun daerah,” kata Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Agus berpendapat, pemerintah sangat berkomitmen untuk melakukan transisi dari kendaraan berbahan bakar minyak menuju EV. Hal ini ditunjukkan melalui banyaknya regulasi yang dikeluarkan untuk mengatur penggunaan kendaraan listrik.
Adapun beberapa aturan itu, di antaranya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019, Peraturan Pemerintah Nomor 74, dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang pengunaan kendaraan berbasis baterai.
“Saya kira ini merupakan bukti nyata atas komitmen pemerintah mempercepat transformasi kendaraan berbasis konvensional ke kendaraan berbasis listrik,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, James Chan, Founder dan Chief Executive Officer (CEO) ION Mobility menyatakan kesanggupannya menggunakan 50% konten lokal. Bahkan, untuk stasiun pengisian listrik umum (SPLU), perusahaan menjalin kerja sama dengan PT PLN (Persero).
Selain membangun SPLU, dia berkomitmen untuk melakukan pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air sehingga para pengguna motor listrik dapat mencapai jarak 100 kilometer hanya dengan mengisi daya selama 15 menit.
“Kami yakin infrastruktur energi yang ideal untuk mendorong transisi energi penuh ke motor EV di Indonesia mencakup jaringan stasiun pengisian daya cepat, alat pengisi daya cepat di rumah, dan stasiun penukaran baterai yang didukung oleh jaringan PLN. Kami bangga bisa menjalankan kemitraan bersama PLN sehingga bisa saling melengkapi keunggulan masing-masing,” ucapnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz