Kenalan dengan Lavcaca, Pedangdut Meta Human Pertama di Dunia
Penikmat dangdut sejati pasti kenal atau pernah mendengar username @lav_caca. Keviralan Lavcaca berawal dari Denny Caknan, penyanyi dangdut Indonesia yang mengunggah foto di akun Instagramnya berpose dengan sosok perempuan yang diakui sebagai “adiknya”. Foto tersebut pun viral di berbagai media sosial.
Siapa sangka, sosok perempuan yang berada di sebelah Denny Caknan adalah metahuman. Ya, Lavcaca adalah penyanyi dangdut virtual berbasis teknologi metahuman yang dihadirkan oleh Ujung-Ujungnya Dangdut (UUD), platform musik dangdut yang menghadirkan lini musik pop dangdut.
Lavcaca sendiri dibuat oleh Genexyz, perusahaan pengembang metahuman di Indonesia. Belinda Luis, Co-Founder & CEO Genexyz mengatakan dangdut memiliki potensi yang begitu besar di Indonesia.
Menurutnya, penikmat dangdut di Indonesia begitu banyak, komunitasnya pun besar. Inilah yang kemudian menginisiasi Genexyz untuk membuat produk pertamanya, Lavcaca sebagai the first dangdut meta singer in the world.
“Kami melihat potensi yang besar di segmen ini, dan belum ada yang ke arah ini sebelumnya. Kami juga memang ingin membangun karakter pertama kami yang kental dengan Indonesia. Dangdut di Indonesia benar-benar the most mass market, komunitasnya gede. Makanya, kami arahkan ke situ,” kata Belinda.
Kemudian, Adrianka Anka, Co-Founder Genexyz menjelaskan dalam pembuatan metahuman, karakter yang dibangun harus selalu khas dan memiliki storyline. Storyline-nya sendiri berdasarkan segmen tertentu yang dimasuki oleh Genexyz, termasuk UUD.
Pasalnya, UUD berfokus ke dangdut milenial, maka karakter Lavcaca pun dibuat mengikuti segmen tersebut.
“Kami membangun sendiri storyline karakter yang kami buat. Mulai dari body hingga soul harus khas dan sesuai dengan segmen yang dituju. Kami lihat dulu, segmen yang kami tuju ini bagaimana, apa kekhasannya, bagaimana komunitasnya, baru kami buat storyline-nya dari situ,” kata Adrianka.
Karakter Lavcaca sendiri dibuat oleh Genexyz sebagai penyanyi dangdut milenial bernama asli Laverda Salsabila. Penyanyi dangdut virtual ini diceritakan berasal dari daerah Ngawi, Jawa Timur, namun bertempat tinggal di Jakarta. Usianya baru menginjak 21 tahun.
“Lavcaca ini diceritakan suka makan bakso. Minuman favoritnya juga salah satu produk kopi lokal. Intinya, karakter Lavcaca kami buat selokal mungkin. Karena, asalnya dia juga dari Ngawi,” ujar Adrianka.
Adrianka mengaku tanggapan netizen terhadap karakter Lavcaca cukup positif. Hingga saat ini, akun Instagram @lav_caca sudah memiliki 5.300 pengikut.
Namun demikian, tak jarang pula netizen yang masih penasaran terhadap sosok Lavcaca dan bertanya-tanya siapakah di balik sosok ini.
“Banyak sekali yang penasaran, Lavcaca ini metahuman atau apa. Buat kami ini adalah hal yang positif karena akan semakin banyak orang yang akhirnya mengikuti apa yang akan dilakukan oleh metahuman ini kedepannya,” tutur Adrianka.
Adrianka menambahkan untuk saat ini karakter Lavcaca masih menggunakan voice talent. Namun, Genexyz sedang merencanakan untuk membuat suara pedangdut meta human tersebut full automated voice. Jadi, menggunakan AI agar suaranya konsisten.
“Ke depannya, kami akan terus berinovasi untuk membuat suara karakter Lavcaca lebih memiliki logat Ngawi menggunakan teknologi. Jadi, tidak berubah-ubah suaranya. Kami sedang berfokus ke arah itu,” tutur Adrianka.
Bagaimana Marketeers, kalau Pedangdut Meta Human sudah dibuat oleh Genexyz, kira-kira Metahuman apa lagi yang akan dibuat oleh perusahaan ini ataupun perusahaan lainnya ke depannya?
Editor: Ranto Rajagukguk