Kenali 3 Komponen Pembentuk Dunia Metaverse

marketeers article
Virtual camera technology, virtual reality, simulated world travel via cyberspace, digital technology metaverse,dark back ground,3d rendering

Dunia metaverse tengah menjadi pembicaraan hangat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Maraknya topik metaverse ini pun jamak ditangkap oleh para merek sebagai gimmick dari sebuah kampanye marketing.

Sebelum berbicara soal metaverse, ada baiknya kita memahami apa sebetulnya metaverse. Menjawab pertanyaan tersebut, Jimmy Yogaswara, Founder & CEO SOCA.AI menjabarkan definisi metaverse yang diambilnya dari artikel Building the Metaverse yang ditulis oleh Jon Radoff, seorang penulis, pengusaha, dan game desaigner asal Amerika Serikat.

“Di dalam kolom Mediumnya, Jon mendefinisikan metaverse sebagai the next generation of internet yang terdemokrasi. Metaverse berawal dari semangat membentuk satu media/internet baru yang memungkinkan kebebasan menjadi milik pribadi, tidak hanya lembaga atau satu organisasi,” papar Jimmy kepada Marketeers saat ditemui di kantornya di Bandung beberapa waktu lalu. 

Untuk mewujudkan dunia metaverse yang membawa pengalaman mendalam atau immersive, ada tiga elemen penting pembentuk dunia metaverse, yakni:

Pertama, place. Metaverse sangat lekat dengan immersive world 3D. “Di sini, sangat democratize yang dapat menggantikan tempat fisik. Kita bisa melakukan banyak hal, memakai berbagai pakaian, dan ingin menjadi seperti apa. Place ini menjadi semangat pertama yang dibawa oleh Metaverse,” lanjut Jimmy. 

Kedua, content. Konten yang saat ini sangat populer dan diminati di metaverse adalah games. Hal ini pun membuat para pengembang game membawa gimmick metaverse dan menuai sukses. 

Dari sini, muncul pula istilah baru, yakni play to earn yang mengintergrasikan game dengan blockchain dan cryptocurrency. Intergasi ini memungkinkan pemain mendapatkan reward berupa uang kripto dari game tersebut. 

Konten selanjutnya yang akan populer di metaverse adalah konten hiburan/entertainment dan commerce. Kita tahu, sudah banyak konser-konser dan event hiburan yang dibuat secara virtual dan menuai sukses. Sebut saja konser Justin Bieber atau Marsmellow di game Free Fire yang sempat viral. 

Ketiga, experience. Dunia ini akan menawarkan pengalaman baru bagi penggunanya berinteraksi dengan pengguna lain. Layaknya dunia fisik, metaverse juga memungkinkan pengguna untuk merasakan keberadaan dari orang di sekitarnya. Se-immersive itu.

Lantas, bagaimana para merek dapat memaksimalkan momentum ini dan masuk ke dunia metaverse? Apakah cukup layak untuk berinvestasi di sana?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab oleh para praktisi metaverse di ajang Tech for Business yang digelar oleh Marketeers pada Selasa (22/11/2022) dalam tiga sesi metaverse, yakni Content Strategy in Metaverse, e-Commerce in The Metaverse, dan How Organization Prepare for Metaverse. 

Daftarkan sekarang!

Tech for Business, 22 November 2022

Related