Beberapa waktu belakangan, istilah ADHD viral di media sosial (medsos). Istilah ini sendiri berkaitan dengan kondisi kesehatan mental.
Secara definisi, ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan neuropsikiatri yang memengaruhi cara kerja otak. Kondisi ADHD sendiri biasanya pertama kali didiagnosis pada masa kanak-kanak dan berlangsung hingga dewasa.
Diketahui, hingga kini belum ditemukan secara pasti penyebab utama ADHD. Tidak satupun faktor yang bisa dikatakan sebagai penyebab tunggal. Oleh karena itu, ADHD disebut sebagai suatu keadaan proses perkembangan otak yang kompleks.
Adapun faktor penyebab ADHD adalah genetik, prenatal dan perinatal, proses kimia di otak, stressor psikososial dalam keluarga dan lingkungan, struktur otak dan abnormalitas fungsi otak.
BACA JUGALupus: Arti dan Gejala yang Perlu Diperhatikan Perempuan
Seseorang dengan ADHD umumnya mengalami kesulitan dalam memperhatikan dan mengendalikan perilaku impulsif. Mereka cenderung bertindak tanpa memikirkan apa akibatnya nanti dan bisa menjadi terlalu aktif.
Dilansir dari laman CDC, terdapat tiga tipe ADHD. Seperti apa? Berikut ini ulasan selengkapnya mengenai ADHD, kondisi mental yang viral di medsos:
1. Predominantly Hyperactive-Impulsive Presentation
Seseorang dengan tipe ADHD ini cenderung gelisah dan banyak bicara. Selain itu, penderitanya juga kerap sulit untuk duduk diam dalam waktu lama.
Pada anak-anak, biasanya kondisi ini ditandai dengan lebih sering berlari, melompat, atau memanjat terus-menerus. Kemudian, ia juga impulsif, menyela orang lain, mengambil sesuatu dari orang lain, atau berbicara pada waktu yang tidak tepat.
Tak hanya itu, mereka dengan tipe ADHD ini juga kerap kesulitan untuk menunggu giliran atau mendengarkan arahan, serta mengalami lebih banyak kecelakaan dan cedera daripada orang lain.
BACA JUGA TikTok: Masyarakat Semakin Nyaman Bicara Soal Kesehatan Mental
2. Predominantly Inattentive Presentation
Selanjutnya, untuk penderita dengan tipe ADHD ini biasanya sulit untuk mengatur atau menyelesaikan tugas, memperhatikan detail, atau mengikuti instruksi atau percakapan. Pasalnya, mereka dengan kondisi ini sangat mudah teralihkan atau melupakan detail rutinitas sehari-hari.
3. Combined Presentation
Sesuai namanya, penderita dengan tipe ADHD yang satu ini memiliki perpaduan gejala dari dua tipe sebelumnya. Gejala juga dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Hal ini membuat penderita tipe ADHD ini memiliki kondisi mental dan emosi yang cenderung tak stabil. Demikian ulasan mengenai ADHD, kondisi kesehatan mental yang belakangan ini jadi perbincangan di medsos.
Penting untuk diketahui, pastikan untuk tidak melakukan self diagnosed atas kondisi mental yang Anda alami. Sebaiknya, lakukan konsultasi langsung dengan ahlinya.
Editor: Ranto Rajagukguk