Diversifikasi adalah strategi untuk menawarkan produk baru kepada pasar baru. Strategi ini disebut-sebut sebagai strategi untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan daya saingnya dalam industri.
Setiap perusahaan yang bersaing tentu membutuhkan strategi yang dapat mengunggulkan produk-produknya dibanding kompetitor lainnya.
Dalam strategi diversifikasi, terdapat empat jenis diversifikasi yang banyak dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produk atau layanannya makin beragam.
Berikut penjelasannya yang telah Marketeers rangkum dari berbagai sumber:
1. Horizontal diversification
Strategi diversifikasi horizontal ini adalah dengan mengembangkan produk atau layanan yang sudah ada saat ini (existing product). Perusahaan bisa menciptakan produk baru yang mirip atau masih berhubungan dengan produk yang saat ini ada di pasaran.
Strategi ini memberikan pelanggan pilihan dan variasi yang jauh lebih beragam. Misalnya, toko aksesori bisa menciptakan berbagai macam produk yang sama namun dengan model atau pilihan warna yang berbeda-beda.
BACA JUGA: Lead User Innovation: Ide Inovasi Solutif dari Pengguna yang Belum Puas
2. Vertical diversification
Perusahaan yang melakukan diversifikasi produk secara vertikal dapat memperluas area bisnisnya ke bidang lain dalam proses produksi atau manufakturnya.
Perusahaan dapat mencoba memproduksi komponen tertentu yang juga digunakan untuk memproduksi komponen lainnya. Strategi ini mirip dengan horizontal, perusahaan tetap dapat berada di pasar yang sama dengan pasar yang sudah digarapnya.
Misalnya, perusahaan manufaktur mobil tidak hanya memproduksi mobil sebagai produk jadi, tetapi juga dapat membuat berbagai komponen bahan penyusun mobil tersebut.
Dengan begitu, perusahaan tersebut dapat memperluas pasar dengan menjual komponen bahan penyusun tersebut ke perusahaan manufaktur lainnya dan memiliki kendali yang besar terhadap proses produksi barang jadi sendiri.
3. Conglomerate diversification
Strategi diversifikasi ini mendorong perusahaan untuk dapat memproduksi produk atau layanan yang benar-benar baru bagi perusahaan, bahkan tidak ada hubungannya dengan produk yang saat ini sudah ada.
Perusahaan yang menerapkan strategi ini dapat melakukan ekspansi ke industri atau segmen pasar baru yang sebelumnya belum pernah dilayani. Misalnya saja perusahaan film yang mulai menjual merchandise bernuansa sang pemain film dengan menargetkan pada para fans film tersebut.
Strategi ini dilakukan oleh banyak perusahaan film, seperti film Harry Potter, Doraemon, dan sebagainya.
4. Concentric diversification
Strategi diversifikasi ini berusaha untuk memaksimalkan sumber daya yang ada untuk menghasilkan produk baru, produk yang lebih baik, atau diperbarui yang memiliki kaitan dengan produk saat ini.
Cara ini disebut sebagai strategi pengembangan bisnis dengan menghemat biaya. Strategi ini dapat menjangkau pelanggan, sekaligus menarik pelanggan yang memang sudah ada sebelumnya.
Misalnya saja toko sablon yang biasanya menjual pakaian dengan hasil sablonnya, tetapi juga menjual totebag yang juga dapat disablon, sehingga produk yang dijual oleh toko tersebut menjadi lebih beragam dan tidak terlalu berisiko jika produk gagal.
Demikianlah penjelasan mengenai empat jenis diversifikasi produk yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Anda bisa menyesuaikan jenis-jenis ini dengan sumber daya, budget, dan karakteristik bisnis yang Anda miliki.
BACA JUGA: Hutama Karya Raih 5 Kontrak Baru Proyek IKN Senilai Rp 4 Triliun
Editor: Ranto Rajagukguk