Kenali Bahaya Helium, Gas yang Sebabkan Mahasiswi FKH Unair Tewas

marketeers article
Ilustrasi mahasiswi Unair tewas dengan kepala terbungkus plastik (Foto: 123rf)

Dunia pendidikan kembali berduka. Seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dari Universitas Airlangga (Unair) ditemukan tewas dalam kondisi kepala terbungkus plastik, yang rupanya terhubung dengan gas helium.

Lebih lengkapnya, pihak kepolisian mengungkapkan mahasiswi berinisial CA itu ditemukan dalam posisi duduk di jok belakang kemudi. Di dalam plastik yang menutupi kepala korban, ada selang yang mengarah ke tabung gas helium.

Hingga saat ini, sebenarnya belum diketahui pasti apakah helium yang menyebabkan kematian CA. Namun, Nowak dkk dalam Suicidal deaths due to helium inhalation (2019) tak menampik bahwa gas itu memang berpotensi meregang nyawa seseorang jika menghirupnya.

BACA JUGA: Viral Bocah 10 Tahun Menikah, Ini Bahayanya untuk Kesehatan

Hal tersebut karena oksigen yang harusnya masuk ke tubuh, malah tergantikan dengan helium begitu seseorang menghirupnya dalam jangka waktu cukup lama. Dengan kata lain, helium akan menghambat pasokan oksigen sementara di dalam tubuh. 

Terlebih jika menghirupnya langsung dari tangki gas helium. Pasalnya, tangki atau tabung gas tersebut tidak hanya menampung helium lebih banyak, melainkan juga melepaskannya dengan kekuatan tinggi. 

Tekanan yang tinggi itu bisa mengganggu fungsi paru-paru, bahkan bisa saja membuatnya pecah. Sejumlah penelitian pun membuktikan bahwa menghirup helium murni menyebabkan sesak napas dalam beberapa menit, yang lantas berujung kematian.

Survei ONS (2010) bahkan menyebut helium sebagai penyebab kematian terbanyak di Amerika Serikat ketimbang ganja, ekstasi, dan mephedrone. Lebih mengejutkannya lagi, menghirup helium sempat menjadi ‘tren’ bunuh diri pada 2008.

Lantas, bagaimana jika menghirupnya dalam jumlah sedikit?

Menghirup helium tidak melulu dilakukan dengan cara ekstrem seperti langsung dari tabungnya, melainkan juga bisa dari sebuah “candaan.” Misalnya saja, menghirup helium dari balon agar mengalami perubahan suara. 

Tak bisa dimungkiri bahwa tindakan tersebut kerap dilakukan anak-anak, atau bahkan orang dewasa, sebagai gurauan semata. Namun faktanya, menghirup helium dari balon juga memiliki efek samping yang membahayakan kesehatan.

BACA JUGA: Dilakukan Yoo Ah In, Begini Bahaya Penyalahgunaan Propofol

Salah satunya adalah kehilangan kesadaran, yang menurut dokter Anna-Maria Rollin dari Royal College of Anesthetists, karena helium menekan pembentukan sel darah putih. Juga, menyebabkan pusing, mual, lemas, penglihatan buram, sesak napas, dan kejang.

Meski terlihat tidak terlalu berbahaya, menghirup helium dalam jumlah sedikit sebaiknya juga perlu mendapat penanganan dari dokter. Apalagi jika si penghirup sudah mengalami gejala di atas, tentu harus menerima pengobatan medis.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS