Kenali Social Jet Lag Lebih Jauh

marketeers article
Tired businessman sleeping at workplace covered with documents. Overworked frustrated entrepreneur dozing, giving up after hard work day. Stressed CEO lying on desk shocked because of business failure

Kurang tidur tidak diragukan lagi bisa berpengaruh banyak bagi kehidupan sehari-hari. Para ahli bahkan sudah membuktikannya sendiri. Tidak sedikit studi yang mengungkapkan bahwa kurang tidur bisa membahayakan kesehatan. Namun, tidak hanya secara fisik, kurang istirahat itu bisa juga berpengaruh pada kehidupan sosial manusia.

Memaksakan diri untuk bangun lebih awal, kurang dari waktu tidur yang dibutuhkan bisa berpengaruh secara fisik dan mental. Karena, berkurangnya kualitas pemahaman. Pola bangun dan tidur yang tidak sesuai bisa menghasilkan fenomena “social jet lag”.

Apa itu social jet lag? Secara umum, fenomena ini bisa dijelaskan sebagai ketidakselarasan waktu sosial dan biologis. Hal itu diungkapkan oleh profesor di bidang kronobiologi di Universitas Ludwig Maximilian, Till Roenneberg.

“Banyak orang menggunakan alarm sebagai pengingat waktu dalam diri mereka. Jika pengingat dalam diri Anda ingin tidur di tengah malam kemudian bangun pada pukul 07.45, tetapi tanggung jawab membuat Anda harus bangun pukul 06.15 setiap harinya, itu berarti Anda mengalami social jet lag,” tutur Roenneberg.

Dilansir dari BBC, saat orang mendapatkan hari libur, mereka cenderung bangun hingga larut malam. Mereka kemudian tidak memikirkan alarm dan bangun ketika dianggap sudah puas beristirahat. Hal itu mengindikasikan tubuh memilih untuk tidur di jadwal yang berbeda dari pada hari bekerja. Perputaran tersebut merupakan bukti dari social jet lag.

Bagaimana ini memengaruhi orang? Peneliti menemukan bahwa social jet lag membuat orang terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe pagi dan malam. Mereka yang memiliki tipe pagi biasanya akn lebih siap dan produktif di pagi hari, demikian sebaliknya.

Sedangkan untuk kesehatan sendiri, ketidakselarasan yang ada bisa menyebabkan banyak penyakit kronis. Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk menghindari social jet lag atau memperbaikinya? Perbaikan dalam waktu kegiatan penting, namun bisa pula diimbangi dengan olahraga yang cukup. Olahraga yang dipilih pun bisa menyesuaikan masing-masing individu.

Related