Alasan Bisnis Aroma Terapi Tak Boleh Main-Main

marketeers article

Di Indonesia, aroma terapi sudah banyak digunakan oleh banyak kalangan. Aroma terapi kerap kali menjadi medium untuk rileksasi diri dan pengobatan. Namun, ternyata masih banyak penggunaan aroma terapi yang sejatinya salah dan tidak boleh digunakan.

“Aroma terapi itu sebenarnya berasal dari essential oil, yang merupakan komponen kimia alami dari tumbuh-tumbuhan yang diambil dengan cara disuling. Kita tidak boleh mengenakan essential oil ini secara langsung ke kulit, dan juga tidak boleh diminum,” ujar Arlin Chondro, Founder Peek Me Naturals, produsen produk aroma terapi.

Arlin menambahkan, masih banyak salah paham dari konsumen Indonesia tentang produk aroma terapi. Karenanya, ia merasa memiliki kewajiban membantu dan membenarkan pemahaman konsumen Indonesia itu.

Dirinya pun membangun Peek Me Naturals pada Maret 2016 lalu, setelah ia berhasil membantu menyembuhkan anaknya yang kerap terkena asma dan sering bolak balik rumah sakit. Beragam pengobatan alternatif dicobanya, hingga Arlin mempelajari tentang aroma terapi secara otodidak.

“Akhirnya saya mencoba mendalami ilmu aroma terapi. Dulu, informasi terkait aroma terapi masih simpang siur. Saya mencoba untuk meracik sendiri formulanya dan ketemu yang cocok untuk anak saya,” terangnya.

Setelah berhasil menyembuhkan anaknya, Arlin banyak diminta oleh keluarga dan rekan-rekannya untuk turut menyembuhkan keluhan koleganya melalui racikan aroma terapi yang ia buat. Rekan-rekannya banyak yang merasa cocok dan mendorong Arlin untuk membuat merek sendiri yang fokus terhadap produk aroma terapi.

Berbekal ketekunan, dukungan, dan modal sekitar Rp 40 juta, Arlin memulai bisnis aroma terapinya dengan merek bernama Peek Me Naturals.

Arlin Chondro

“Saya yakin sekali dengan produk ini. Sebelum diluncurkan sudah saya uji coba. Saya buat produk yang ada permintaan dan saya memang passion untuk menyembuhkan orang. Jadi Peek Me Naturals bukan hanya aroma terapi yang sekadar wangi, namun ada fungsi medisnya,” jelas Arlin.

Selain belajar secara otodidak melalui beragam buku referensi dan jurnal kesehatan, Arlin juga meminta bantuan dari para aroma terapis yang sudah tersertifikasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap formula dan racikan yang digunakan benar-benar aman. Bahkan, Arlin saat ini sedang dalam tahap sertifikasi untuk menjadi seorang aroma terapis yang tersertifikasi secara resmi.

Saat ini, Peek Me Naturals memiliki rangkaian produk mencapai 33 seri yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Setelah setahun jalan, masyarakat terbilang antusias dengan produk Peek Me Naturals. Bahkan, Peek Me Naturals berhasil menyingkirkan 13.000 wirausaha lainnya dan menjadi juara pertama dalam sebuah kompetisi wirausaha yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan e-commerce papan atas di Indonesia.

“Tadi disebutkan bahwa essential oil ini tidak boleh digunakan langsung ke kulit. Di Peek Me Naturals, semua formulasi dicampur dengan minyak pembawa untuk pemakaian di kulit sehingga aman. Ada juga yang produknya dihirup seperti inhaler stick,” ujarnya.

Arlin menyadari bahwa pasar utama Peek Me Naturals adalah para wanita yang berada dalam kisaran usia 25 hingga 50 tahun. Kebanyakan dari mereka sudah berkeluarga, tinggal di kota besar, dan amat concern dengan masalah kesehatan. Oleh sebab itu, strategi promosi dengan cara edukasi masih menjadi pekerjaan utama Peek Me Naturals dalam meraih perhatian dari calon konsumennya.

“Bidang ini perlu banyak edukasi, banyak yang tidak percaya juga. Kami kerap menceritakan dan mengajak orang percaya kalau ini aroma terapi yang alami, dan bisa jadi lebih bagus dari obat-obatan karena tidak mengandung kimia sintetis. Pemasaran kami adalah edukasi,” ungkap Arlin.

Ia juga menyadari bahwa penggunaan aroma terapi di Indonesia belum diakui secara resmi sebagai bentuk terapi. Apalagi, masih ada merek aroma terapi yang mengadvokasikan penggunaan essential oil secara tidak aman. Hal ini yang ingin dia patahkan. Dia mengingatkan bahwa penggunaan essential oil secara tidak aman memang benar-benar berbahaya.

Arlin pun tidak main-main dalam membangun Peek Me Naturals. Semuanya dipikirkan secara matang, baik dalam bentuk formula, produk, logo, kemasan, dan promosinya. Ia menginginkan bahwa 100% informasi yang diberikan kepada konsumen harus tepat dan akurat. “Untuk logo juga dipikirkan secara matang. Orang yang membeli, bisa langsung percaya sama kualitasnya hanya dari kemasannya,” tambahnya.

Peek Me Naturals menggunakan online marketing, baik melalui Instagram, Facebook, maupun situs dalam memasarkan produknya. Selain itu, Peek Me Naturals juga mengombinasikan melalui aktivitas offline, seperti bazaar dan komunitas.

Online dan offline itu penting. Kami perlu mengedukasi konsumen. Untuk meningkatkan brand awareness, penggunaan offline engagement amat penting,” sambung Arlin.

Walaupun masih terhitung baru, bisnis Arlin melalui Peek Me Naturals sangatlah menggiurkan. Dia mengklaim bisa mendapatkan omzet Rp 100 juta per bulan. Dia pun berpesan kepada siapa pun yang ingin menjadi wirausaha untuk segera mengaplikasikan idenya dan jangan menunggu terlalu lama.

“Asal kita percaya dengan produk yang ditawarkan dan menjawab kebutuhan masyarakat. Jangan main-main, harus sepenuh hati. Curahkan tenaga dan pikiran. Branding dan marketing jangan main-main, logo tidak boleh ada typo. Kita harus siap waktu,” pungkasnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related