Bali Hot Deals 2018 baru saja diluncurkan di Nusa Dua Convention Center, Bali. Ini merupakan salah satu strategi Hot Deals yang digunakan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama para stakeholders untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Lantas, mengapa Kemenpar memilih menggunakan strategi Hot Deals ini?
Bali Hot Deals 2018 merupakan bagian dari program Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018. Program ViWI yang diinisiasi industri dan asosiasi pariwisata ini bertujuan untuk menguatkan tiga unsur penting bagi wisatawan, yaitu aksesibilitas, atraksi, dan amenitas.
“Tiga unsur tersebut dipaketkan menjadi paket lengkap yaitu ‘Hot Deals,’ yang murah, nyaman, dan menarik bagi wisatawan,” kata I Gde Pitana di Bali, Rabu (27/06/2018).
Terdapat total 76 paket yang disediakan para pemain industri pariwisata. Paket ini dinilai cocok dan dapat menarik para wisman. “Durasi, tempat, dan acara setiap paket berbeda-beda dengan harga terbaik dan semangat Hot Deals, yaitu less for more,” tambah Ketua Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018 Hariyadi BS Sukamdani.
Photo Credits: Nomads HostelsLebih jauh Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan, ide dasar Hot Deals berangkat dari niat untuk memberikan tawaran yang “more for less” atau “you get more, you pay less” kepada konsumen dengan memanfaatkan kapasitas menganggur (excess capacity).
“Konsumen mendapat super banyak, tapi mereka membayar super murah. Bagaimana bisa? Bisa, caranya menggunakan konsep sharing economy yaitu memanfaatkan excess capacity. Daripada excess capacity itu tak terjual sama sekali, lebih baik dijual murah alias diskon besar-besaran,” ungkap Arief.
ViWI 2018 sendiri telah merancang serangkaian paket Hot Deals pada destinasi-destinasi wisata di Indonesia. Khususnya destinasi yang dinilai memiliki potensi untuk menerima wisman dalam jumlah lebih banyak lagi.
Sejauh ini, Tim ViWI 2018 telah meluncurkan paket Jakarta Weekend Hot Deals, Jakarta Ramadhan Hot Deals, Kepulauan Riau Hot Deals, dan Middle East Hot Deals untuk Origin Country. Paket-paket ini merupakan destination-oriented Hot Deals. Sedangkan untuk Middle East Hot Deals 2018 fokusnya adalah market-oriented Hot Deals, yang bertujuan mendatangkan wisman dari negara-negara Timur Tengah seperti Qatar, Oman, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi ke Indonesia, melalui berbagai kota.
“Saya gembira karena program Hot Deals yang pilot project-nya kita lakukan di Kepri tahun lalu, hasilnya sangat memuaskan. Sampai dengan bulan Desember 2017 kita berhasil menjual sekitar 102.000 paket, ditambah dengan sekitar 6.000 paket lagi yang terjual sampai Februari 2018. Jadi total terjual 108.000 paket dengan catatan ada pergeseran sampai Februari 2018,” papar Arief.
Editor: Sigit Kurniawan